Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Tulangbawang Barat Abdul Sani meminta petani karet di kabupaten setempat untuk membuat usaha sampingan.
Hal ini terkait dengan semakin hancurnya harga karet asal Lampung di pasar lokal maupun dunia. Saat ini harga karet di Lampung berada pada level harga Rp4.500 per kilogram. Hal itu tidak sesuai dengan biaya pengolahannya mulai dari proses pengambilan dari pohon hingga distribusi.
Disamping itu menurut Abdul Sani, saat ini harga kebutuhan pokok di Tulangbawang Barat juga melonjak akibat krisis ekonomi. Untuk itu ia mengimbau petani karet di kabupaten setempat untuk beralih usaha.
“Usaha seperti peternakan dan membuat kolam ikan hal itu di laksanakan untuk menambah hasil pertanian warga Tubaba,” jelasnya kepada jejamo.com, Senin, 21/3/2016.
Abdul Sani berharap, dengan diadakan usaha tambahan, tersebut masyarakat Tubaba dapat memenuhi semua kebutuhan perekonomian untuk kehidupan mereka sehari-hari.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Rengki, Wartawan Jejamo.com