Jejamo.com – Dalam beberapa tahun terakhir klub-klub Italia kesulitan mendatangkan pemain bintang berharga mahal. Mereka kerap kalah bersaing bila harus perang harga dengan klub Inggris.
Klub-klub Italia termasuk tim besar macam Juventus, AC Milan atau Inter Milan terkendala masalah dana. Mereka akhir-akhir ini menyiasatinya dengan lebih banyak meminjam pemain atau membeli dengan cara mencicil.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan klub Inggris yang jor-joran membeli pemain. Bahkan klub-klub papan tengah Inggris juga lebih royal dalam belanja pemain. Agen asal Italia Giovanni Branchini prihatin dengan kondisi tersebut. Branchini menilai klub Italia bisa kalah bersaing dengan klub Inggris karena masalah pendapatan dari hak siar televisi.
Hak siar televisi di Inggris jauh lebih besar sehingga klub-klub gurum sekalipun bisa menghabiskan uang sama banyaknya dengan Juventus atau Milan.
“Sepak bola Inggris berkembang dengan sangat cepat dan itu tidak baik untuk sepak bola Italia. Sebagai contoh, bisa lebih dan lebih rumit untuk membeli pemain tidak hanya satu bintang terbesar seperti Neymar tetapi untuk pemain tingkat kedua atau ketiga juga,” terang Branchini.
“Pada saat ini Sunderland dan Aston Villa bisa menghabiskan uang untuk belanja pemain sama besar seperti Juventus atau Milan. Itu karena hak siar televisi,” pungkas Branchini seperti dikutip dari Tribalfootbal.(*)