Jejamo.com – Jumlah korban akibat aksi teror di Ibu kota Belgia terus bertambah. Brussel yang diguncang tiga serangan bom mematikan di Bandar Udara Zaventem dan stasiun kereta bawah tanah di pinggiran Maelbeek hari ini, telah memakan korban setidaknya 34 orang tewas.
Perdana Menteri Belgia Charles Michel dalam pidatonya mengutuk serangan itu dan menyebut para pelaku “buta dan pengecut”.
Seperti dilansir dari laman Mirror, sampai berita ini diturunkan, jumlah korban tewas telah mencapai 34 orang. Namun kantor berita Mirror tidak merinci secara terpisah jumlah korban di bandara atau stasiun.
Pada Selasa, 22 Maret 2016, pagi waktu Brussel, seorang pelaku bom bunuh diri melepaskan tembakan dan meneriakkan kata-kata dalam bahasa Arab sebelum dua ledakan terdengar di dekat loket keberangkatan penerbangan American Airlines.
Satu jam kemudian, ledakan terdengar di stasiun metro Maelbeek dalam serangan terpisah. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tiga ledakan tersebut.
“Hingga kini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa tersebut. KBRI Brussel akan terus melakukan penelusuran dan mengamati perkembangannya,” kata Iqbal dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa, 22 Maret 2016. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI, terdapat sekitar 1.630 WNI di Brussel dan Luksemburg.(*)
Tempo.co