Jejamo.com – Rakyat Korea Utara sedang bersiap-siap menghadapi bencana kelaparan dan kondisi perekonomian yang hancur. Pemerintah setempat menginstruksikan rakyatnya pada Senin,28/3/2016, untuk mempersiapkan diri atas kemungkinan terjadi bencana kelaparan dan buruknya perekonomian.
“Namun tidak putus asa karena jalan untuk revolusi masih panjang dan sulit,” tulis pemerintah Korea Utara melalui media corong pemerintah, Rodong Simmun, sebagaimana dikutip Time.
Instruksi ini dikeluarkan kurang dari sebulan setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjatuhkan sanksi berat kepada Korea Utara. PBB menghukum Korea Utara karena melanggar aturan internasional tentang penggunaan senjata nuklir.
Media pemerintah Rodong Simmun juga menyerukan 70 hari kampanye kesetiaan dan menuntut rakyat Korea Utara menunjukkan kesetiaannya kepada Pemimpin Tertinggi Kim Jong-un. Pemerintah kemudian akan menyediakan sekitar 1 kilogram beras kepada semua penduduk di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, setiap bulan.
Korea Utara juga telah mencari bantuan sekitar setengah juta ton pangan ke negara-negara lain. Pada akhir Februari lalu, dari jumlah itu baru 17.600 ton bantuan pangan tiba di negara itu.
Bencana kelaparan terparah yang dialami Korea Utara terjadi pada pertengahan 1990, yang menewaskan tiga juta orang.(*)
Tempo.co