Jejamo.com, Jakarta – Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya mengatakan pertemuan antara wartawan senior Indonesia dari dari Tempo, Kompas, Bisnis Indonesia, Metro TV, Jawa Pos dan Jakarta Post dengan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu tidak akan merubah hubungan diplomatik kedua negara.
Dilansir jejamo.com dari VOA Indonesia, Kamis, 31/3/2016, Tantowi mengatakan Israel telah berusaha melakukan berbagai cara untuk mendekati Indonesia, dengan mengundang sejumlah kalangan termasuk wartawan dari Indonesia. Israel tambah Tantowi tampaknya berharap pers Indonesia mendapatkan informasi yang berimbang dan bukan hanya dari satu sisi saja.
“Kita tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan negara-negara penjajah. Israel itu negara penjajah karena mengokupasi wilayah Palestina. Pers kita sangat dewasa dan mengerti mengenai garis politik kita,” ujar Tantowi.
Sebaliknya, Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq justru mengecam pertemuan wartawan-wartawan senior Indonesia dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv. Kunjungan tersebut dinilai Mahfudz sangat kontradiktif dengan sikap Indonesia yang sejak awal menentang penjajahan Israel di Palestina dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Mahfudz menilai undangan itu dimaksudkan supaya para wartawan senior itu membantu membentuk opini alternatif. Para wartawan senior, kata Mahfudz, tidak bisa menggunakan dalih bahwa mereka hanya sekedar memenuhi undangan Israel saja. Kedatangan mereka jelas menggambarkan bahwa mereka tidak sensitif terhadap sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia.(*)