Jejamo.com, Amerika Serikat – Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump melakukan blunder dalam kampanyenya menuju Gedung Putih.
Dalam pernyataannya dalam sebuah wawancara televisi, Trump menyebut perempuan harus dihukum karena melakukan aborsi. Hal itu mendapat tentangan keras dari pendukung partai Demokrat dan Republik.
Dilaporkan The Guardian.com, Jumat, 1/4/2016, Donald Trump telah melakukan kesalahan dan melahirkan opini publik bahwa ia adalah seorang penipu konservatif.
Partai Demokrat memanfaatkan pernyataan Trump itu untuk membentuk opini bahwa miliarder tersebut merupakan pribadi kurang ajar dan tengah melancarkan perang terhadap perempuan di Amerika Serikat.
Dalam jajak pendapat terbaru hanya satu dari empat wanita di Amerika melihat sosok Trump berguna untuk mereka. Aborsi sendiri disahkan oleh pengadilan tertinggi di AS sejak 40 tahun lalu, hal ini menjadi salah satu flashpoint paling besar dalam poltik dan moral amerika.(*)