Jejamo.com, Bandar Lampung – Dunia pendidikan yang terus berkembang, semakin memaksa setiap sekolah untuk bisa bersaing. Sayangnya tidak semua sekolah mampu menjaga eksistensinya dan bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.
Madrasah Ibtidaiyah Alzoratun Nakiyah (MIAN) Kotabaru Bandar Lampung misalnya, karena hanya mengandalkan dana Bantuan Operasional Siswa (Bos) untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar, sekolah ini seolah mati suri.
“Delapan dari 14 guru mendapat honor dari dana BOS ini, sisanya PNS yang kurang memiliki jam tugas mengajar,” kata kepala MIAN Kotabaru, Rohayah saat diwawancarai Jejamo.com di ruang kerjanya, Sabtu 2/4/2016.
Kendati keterbatasan, pihaknya tidak memungut biaya sekolah dari murid, karena adanya dana BOS per triwulan.
“Kami tidak memungut biaya,wajar kalau perekonomian guru kurang sejahtera, karena tidak memungut biaya apapun. Gratis, Lilahitaala saja menjalankannya demi pengabdian,” ucapnya.
Ia menjelaskan, Sekolah MIAN Kotabaru memiliki enam kelas untuk menampung 115 murid yang terdiri dari kelas satu – enam.”Alhamdulillah masih dipercaya sama masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah kota Bandar Lampung dapat memberi perhatian yang sama dari sekolah lainnya.”Saya hanya minta diperhatiin yang sama dengan sekolah lainnya oleh pak wali,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com