Rabu, November 6, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tugu Rato Nago Jaga Identitas Lokal Tulangbawang Barat

Tugu Rato Nago di Tulangbawang Barat. | Muqaddam/Jejamo.com
Tugu Rato Nago di Tulangbawang Barat. | Muqaddam/Jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Tugu Rato Nago Besanding dibangun agar Kabupaten Tulangbawang Barat tidak kehilangan identitas lokal. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat Iwan Mursalin  didampingi Sekretaris Rizal Irawan, kepada jejamo.com, di stan pameran Lapangan Tiyuh Pulung Kencana, Senin, 4/4/2016.

Tugu Rato sendiri dibangun pada 2015 atas ide Bupati Umar Ahmad dan Wakil Bupati Fauzi Hasan. Arsitek bangunan ini adalah Andra Matin.

Tugu ini menggambarkan adat budaya masyarakat Mego Pak Tulangbawang dalam melakukan begawi adat Lampung. Rizal menjelaskan, kereta kencana dengan simbol burung garuda yang ditumpangi sepasang pengantin merupakan kendaraan yang digunakan dalam begawi.

“Ini untuk mendapatkan gelar adat atau nama baru dalam adat Lampung,” kata dia kepada jejamo.com.

Payung tiga tingkatan yang terlihat melengkapi kereta kencana menaungi kedua pengantin mempunyai makna tersendiri.

“Tingkatan paling bawah payung suku, kedua payung tiyuh (kampung), dan ketiga payung marga,” ujarnya.

Dengan payung di atas kereta kencana, berarti pelaksanaan adat disepakati tokoh adat suku, tiyuh, dan marga.

ia berharap agar dengan Tugu Rato yang berdìri di simpang tiga Panaragan-Kagungan Ratu tersebut masyarakat setempat bisa menjaga kesantunan  sebagaimana tata krama adat Lampung.

“Juga agar tidak tenggelam dalam budaya barat,” pungkasnya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini