Jejamo.com, Bandar Lampung – Busur dan anak panah sudah menjadi sahabatnya sejak ia berusia 9 tahun. Mesra Ayuni yang saat ini berusia 19 tahun ini, mengaku sudah mulai jatuh cinta dengan olahraga panahan sejak duduk dibangku kelas 4 Sekolah Dasar.
Diawali dari tempat tinggalnya yang tidak jauh lapangan panahan tempat berlatih yang berlokasi di daerah Candi Mas, Natar – Lampung Selatan. Hatinya tergerak untuk memenuhi rasa penasaran yang akhirnya menuntunya untuk bergabung dengan cabang olahraga yang dinaungi oleh Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) tersebut.
Lambat laun, setelah mengikuti proses latihan ternyata bakatnya semakin terasah dan berpotensi ke jalur prestasi. Alhasil, anak kedua dari tiga bersaudara ini menjadi salah satu pribadi yang pantang menyerah. Selain itu, dengan kunci mengikuti pola pembinaan yang diterapkan pelatih meski terkadang jenuh, tetapi tetap ia pantang menyerah.
”Pasti ada waktu jenuh, saat memilih menjadi sebagai seorang atlet pasti pola hidupnya beda dengan anak-anak yang lain, tapi hal yang selalu buat semangat yakin tidak ada hal yang sia-sia dari sebuah kerjakeras,” atlet Perpani Lampung, Mesra Ayuni saat diwawancarai Jejamo.com di lokasi latihannya, Natar, Lamsel, Sabtu 9/4/2016.
Dulu awalnya pulang sekolah langsung latihan, istirahat, sore latihan lagi. Bahkan, kalau mau ikut kejurnas atau kejuaraan lainnya jadwal latihan bisa semakin intens. Kesabarannya pun terbayar saat beraksi di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Junior tahun 2011 di Jakarta, berhasil mendapat 1 emas, 2 perak dan 1 perunggu.
Saat kelas 3 SMP putri pasangan Mega Ria dan Jaini ditarik ke Ragunan untuk mengikuti bimbingan ke Ragunan untuk ikuti pelatihan lebih serius. Sehingganya dengan kerjakeras dan pelatihan yang semakin fokus, Mesra berhasil mengikuti kejuaraan PPLP di Papua tahun 2013 dengan meraih 4 medali emas dan dan 1 medali perak.
Masih ditahun yang sama, Mesra mencoba di ajang Intrnasional Sport School di Thailand dengan mendapat 3 perunggu. Atlet Pelatnas Asian Games 2017 dan Sea Games 2018 ini bercerita Kejuaraan Umum di Surabaya mendapatkan 5 perak dan 1 perunggu. Selanjutnya pada Danjen Kopassus Open Jakarta berhasil dapatkan 3 emas dan 1 perak dan PON Riau tahun 2012 mendapat satu perunggu dinomor beregu.
Ditahun 2015, ia berhasil mendapatklan 3 emas pada ajang Kejurnas di Bukit Tinggi dan Pra PON 2015 mendapatkan 2 emas. “Saat ini persiapan fokus PON XIX Jabar dan perkuat tim panahan Indonesia ke ajang Sea Games dan Asian Games,”ujarnya.
Sosok Mesra terbentuk sebagai pribadi yang mandiri dan tanggung jawab semenjak menjadi atlet panahan Lampung serta membuka pemikiran tentang masa depan dengan memiliki jiwa pemenang dan tentunya, prestasi ini tidak setiap anak diberikan kesempatan.
”Sekarang saya sangat bersyukur diberikan kesempatan menjadi atlet, perjalanan sejak usia 9 tahun sudah mendapatkan hasil kerja keras yang dijalani. Yang pasti dapat membantu perekonomian keluarga dirumah,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com