Jejamo.com – Sebanyak 18 prajurit Filipina dan 5 milisi Abu Sayyaf dinyatakan tewas dalam sebuah baku tembak selam 10 jam yanga terjadi di Filipina Selatan, Sabtu kemarin. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Komando Militer Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan. Pertempuran sengit tersebut juga melukai 53 prajurit dan 20 gerilyawan.
Baku tembak meletus pada pukul 07.55 waktu setempat di Desa Baguindano, Kota Kecil Tipo-tipo, Basilan. Pertempuran melibatkan pasukan dari Batalion Pasukan Khusus Keempat Angkatan Darat dan Batalion Infanteri Ke-44 dengan sekitar 120 gerilyawan dari kelompok Abu Sayyaf. Pertempuran berlangsung sampai sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Tan tak bersedia memberi perincian lebih lanjut mengenai peristiwa tersebut, dan mengatakan sedang mempersiapkan pernyataan yang lebih terperinci. “Mula-mula, saya mengkonfirmasi bahwa ada bentrokan di Barangay (Desa) Baguindano, Tipo-tipo, Basilan. Hasilnya, di pihak pemerintah, 18 prajurit KIA (gugur dalam tugas); dan 53 prajurit WIA (cedera dalam tugas),” ujar Tan, Minggu, 10/4/2016.
Halaman Xinhua melaporkan, Letnan Kolonel Benedicto Manquiquis, juru bicara Divisi Infanteri Ke-1 Angkatan Darat, mengatakan tentara sedang melancarkan operasi tempur ketika bentrokan terjadi.
Kelompok Abu Sayyaf memiliki sekitar 400 anggota dan didirikan pada awal 1990-an oleh gerilyawan garis keras. Mereka adalah kelompok perusuh yang beroperasi di Filipina Selatan. Kelompok ini memiliki nama negatif karena melakukan serangkaian penculikan, pengeboman, dan pemenggalan selama beberapa dasawarsa belakangan.(*)
Tempo.co