Jejamo.com – Ribuan warga Irak kini terus berduyun-duyun masuk ke Kota Ramadi setelah ibu kota provinsi itu berhasil kembali direbut dari militan ISIS pada Desember 2015 lalu. Warga sudah dibolehkan masuk setelah sebagian dareah di Ramadi sudah dinyatakan aman dari bom ranjau yang dipasang ISIS sebelumnya.
Namun menurut Wali Kota Ramadi Ibrahim al-Osaj, warga Irak yang berduyun-duyun ke kota tersebut harus melalui pemeriksaan keamanan dan hanya diizinkan kembali ke zona aman dari perangkap bom ranjau.
“Tujuh kawasan masih tidak boleh dimasuki warga, tidak hanya disebabkan kekhawatiran masalah ranjau darat, tapi juga kawasan tersebut benar-benar hancur,” ucap al-Osaj.
Dia juga menjelaskan, pemerintah Iraq kini telah memperbaiki saluran air minum untuk sekitar 80 persen warga kota, merenovasi sekolah, dan menyiapkan 600 rumah karavan bagi warga yang belum bisa menggunakan rumahnya. Sekitar 12 ribu warga telah kembali ke rumah masing-masing sejak sebulan lalu.
Sebuah stasiun televisi Irak juga menyiarkan gambar-gambar yang menunjukkan pemimpin kaum Sunni di Iraq, Sheikh Abdul-Latif al-Himaim, menuju kota dengan iring-iringan mobil bersama para pengikutnya.(*)
Tempo.co