Kamis, November 7, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pejabat Afghanistan Peringatkan Bahaya Kembali Bangkitnya Kekuatan Al-Qaeda

Osama bin Laden (L) sits with his adviser and purported successor Ayman al-Zawahiri, an Egyptian linked to the al Qaeda network, during an interview with Pakistani journalist Hamid Mir (not pictured) in an image supplied by the respected Dawn newspaper November 10, 2001. Al Qaedas elusive leader Osama bin Laden was killed in a mansion outside the Pakistani capital Islamabad, U.S. President Barack Obama said on May 1, 2011. REUTERS/Hamid Mir/Editor/Ausaf Newspaper for Daily Dawn (AFGHANISTAN - Tags: POLITICS CONFLICT IMAGES OF THE DAY). (Foto: HO/Scanpix 2011)
Osama bin Laden dan pemimpin baru Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri. |Scanpic

Jejamo.com – Seorang pejabat pertahanan senior Afghanistan memperingatkan bahwa Al Qaeda mulai bangkit kembali di Kabul, Afghanistan. Bahkan, Al Qaeda disebut sangat aktif  dan akan melakukan serangan yang lebih besar.

“Mereka benar-benar sangat aktif. Mereka bekerja diam-diam dan melakukan reorganisasi diri serta mempersiapkan diri untuk serangan yang lebih besar,” kata Menteri Pertahanan Afghanistan Masoom Stanikzai. Rabu, 13/4/2016, seperti dikutip CNN.

Peringatan kebangkitan Al Qaeda ini mulai muncul saat pertempuran besar-besaran selama musim panas antara pasukan Afghanistan dengan sejumlah kelompok militan yang mengancam keamanan dalam negeri, termasuk Al Qaeda dan ISIS. Stanekzai mengatakan bahwa Al Qaeda menjaga agar keberadaannya sulit ditemukan, namun diam-diam memperluas pengaruhnya.

“Mereka bekerja di belakang jaringan militan lainnya, memberi mereka dukungan dan pengalaman di sejumlah tempat yang berbeda dan menggandakan sumber daya dan perekrutan mereka dan sebagainya. Mereka tidak banyak bicara, tidak merilis pernyataan ke media. Ini adalah ancaman besar,” ujar Stanikzai.

Sementara itu, Wakil Kepala Staf militer Amerika Serikat di Afghanistan, Mayor Jenderal Jeff Buchanan menyatakan penemuan terbaru saat penghancuran sebuah kamp pelatihan Al Qaeda di provinsi Kandahar pada Oktober tahun lalu. Penemuan itulah yang menunjukkan bahwa prediksi AS atas kekuatan Al Qaeda perlu direvisi.

“Tahun lalu, banyak intelijen memperkirakan Al Qaeda di Afghanistan memiliki 50 sampai 100 anggota, tetapi di satu kamp ini kami menemukan lebih dari 150 orang,” ujar Buchanan.

Para pejabat AS mengatakan jumlah anggota Al Qaeda di Afghanistan bisa mencapai 300 orang, namun jumlah itu tidak termasuk fasilitator lain dan simpatisan di jaringan mereka. “Jumlahnya memang tidak mencapai ribuan, tapi di sejumlah wilayah terpencil di Afghanistan, ada pemimpin Al-Qaeda yang memicu kekhawatiran kami dan tidak diketahui seberapa besar kemampuan mereka,“ kata Buchanan.

Kamp pelatihan Al Qaeda yang kini telah hancur diserang oleh pasukan khusus AS dan pasukan Afghanistan pada bulan Oktober menunjukkan keterkaitan antara Al Qaeda dengan sayap militan Al-Qaeda di sub-benua India.

“Mereka membutuhkan pejuang, mereka membutuhkan dukungan dan mereka perlu perekrutan dari tempat lain, dan ini adalah mengapa (Taliban) merangkul mereka. Sampul besar adalah Taliban,” kata Stanikzai.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini