Jumat, November 8, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Tamara Blezynski Mengaku Dijambak kemudian Dimaki Seorang Pria di Bali

Tamara Bleszynski Lapor Polisi
Tamara Bleszynski saat di kantor polisi melaporkan tindakan penganiayaan oleh seorang pria. | Instagram

Jejamo.com – Artis senior Tamara Bleszynski mengadukan seorang pria dalam kasus penganiayaan. Pria yang dikenalnya itu bernama  I Wayan Putra Wijaya alias Sobrat, warga Banjar Padang Linjong, Desa Canggu, Kuta Utara, Bali.

Kepala Kepolisian Sektor Kuta Utara Komisaris I Wayan Arta menuturkan kronologi penganiayaan pada Kamis, 14 April 2016, sekitar pukul 19.20 Wita di Jalan Raya Semat, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara.

Menurut Arta, saat kejadian, Tamara sedang berboncengan dengan seorang pria bernama Adrian T. King. “Tamara dan temannya dibuntuti, selanjutnya Tamara dan temannya disalip kemudian rambutnya bagian belakang dijambak satu kali oleh terlapor menggunakan tangan kiri,” kata Arta. Jumat, 15/4/2016.

Setelah menjambak Tamara, Sobrat meneriakinya dengan kalimat “kamu punya karma di Bali”. “Korban (Tamara) merasa sakit dan pusing di kepala sebelah kanan setelah dijambak,” tuturnya.

Selanjutnya Tamara dan Adrian berhenti di sebuah warung kaki lima memperhatikan Sobrat. “Saat itu, teman pelaku (Sobrat) hendak memukul. Melihat itu, Tamara dan temannya langsung menuju Polsek Kuta Utara melaporkan kejadian tersebut,” ujarnya.

Arta menambahkan, setelah menerima laporan Tamara, polisi langsung melakukan prarekonstruksi. “Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi masyarakat sekitar, korban juga sudah menjalani visum di Rumah Sakit Trijata kemarin malam,” katanya.

Dia menuturkan polisi sudah berhasil mengidentifikasi pelaku. Arta mengaku sudah dapat memastikan sosok penganiaya. “Kami masih mengumpulkan bukti sambil menunggu hasil visum, apakah termasuk penganiayaan berat atau ringan. Pasal yang dikenakan ke pelaku sesuai dengan hasil visum,” tuturnya.

Menurut Arta, bukan kali ini saja Sobrat melakukan perbuatan serupa. Sebelumnya, kata dia, Sobrat menabrak Adrian, yang sedang berjalan kaki, dengan sepeda motor pada Agustus 2015. “Saat itu permasalahan diselesaikan dengan musyawarah secara kekeluargaan,” ucapnya.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini