Jejamo.com – Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji akan membantu negara Muslim untuk serangan teroris dan kekuatan zionis Israel. Namun ia juga berharap agar Israel tak perlu merasa terancam dengan seruannya ini.
Hal ini duungkapkan Rouhani saat berbicara pada acara parade Hari Angkatan Bersenjata Iran. Ia juga sempat membanggakan hasil yang dicapai Iran dalam membantu warga Suriah dan Irak untuk menghadapi kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
“Jika besok kota anda menghadapi bahaya dari terorisme ataupun zionisme, jawaban yang akan menguatkan kalian adalah Republik Islam Iran,” ujar Rouhani, di Teheran, Minggu, 17/4/2016.
Namun demikian, dia menegaskan, Iran hanya akan memberikan bantuan kepada negara Islam yang memang meminta dibantu. Selain itu, kekuatan militer Iran hanya akan diturunkan untuk tujuan pertahanan dan pencegahan.
“Kekuatan yang ada pada kami tidak akan dipakai untuk melawan tetangga-tetangga kami di selatan, utara, timur, dan barat,” tambahnya seperti dikutip Associated Press.
Pernyataan Rouhani ini diduga mengacu kepada sikap negara-negara di Teluk Arab, yang telah lama melihat Iran seperti berusaha untuk mendominasi wilayah tersebut. Sementara, Arab Saudi dan Iran adalah rival lama yang kembali berlawanan dalam perang saudara antara Suriah dan Yaman.
Sebelumnya pada tahun 2010, Rusia membekukan kesepakatan suplai untuk sistem pertahanan Iran. Hal itu mengacu pada sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) kepada Iran.
Presiden Vladimir Putin kemudian membuka kembali kerjasama itu pada tahun lalu. Hal itu terjadi setelah Iran sepakat untuk membekukan program nuklirnya, dan ditukar dengan dicabutnya sanksi internasional.
Amerika Serikat dan Israel sebelumnya telah menunjukkan sikap mereka atas sistem misil yang dimiliki Iran. Kondisi itu dikhawatirkan bakal mengganggu keseimbangan kekuatan militer di kawasan itu.(*)
Kompas.com