Jejamo.com – Sebuah perdebatan antara sejumlah pekerja konstruksi dari dua perusahaan memicu terjadinya perang buldoser. Akibat insiden ini, setidaknya ada dua buldoser terbalik di tengah jalan.
Aparat Kepolisian di Cina bagian utara menyebutkan, peristiwa yang terjadi Sabtu lalu, sejumlah buldoser terlihat saling beradu dan berbenturan. Sementara para pengguna jalan yang lain langsung menyingkir untuk menghindari debu tebal.
Terlihat pula seorang pengemudi buldoser yang keluar tanpa cidera dari buldoser yang sudah terbalik. Dalam rekaman video yang ada di aparat kepolisian terlihat, buldoser yang digunakan itu adalah jenis wheel loader.
Kedua kelompok buruh itu bekerja di dua perusahaan yang bersaing dalam bidang bisnis yang sama. Hal ini dijelaskan juru bicara pemerintahan Provinsi Xingtang, di Hebei, Xu Feng, Senin, 18/4/2016.
Sayangnya, Xu Feng menolak memberikan keterangan lebih jauh, sebab langkah investigasi masih berlanjut. Dia berkilah, tak bisa memberikan penjelasan hingga detail peristiwa terungkap dari para pekerja yang ditangkap ataupun terluka.
Hingga saat ini, sektor usaha konstruksi di China sedang memasuki fase yang sulit. Pertumbuhan bisnis ini turun dua per tiga dari puncak yang pernah tercapai 10 tahun terakhir.
Sektor konstruksi real estate menyumbang setidaknya 25 persen dari pergerakan ekonomi di Cina. Proporsi ini jauh lebih besar dari negara-negara besar lainnya. Saat ini, perlambatan pertumbuhan sektor bisnis ini kian menimbulkan dampak di bidang industri baja, kaca, dan semen, hingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja.(*)
Kompas.com