Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Dinas Kominfo Lampung Sumarju Saeni mengatakan, media online yang bekerja sama dengan pemerintah setempat harus memiliki kredibilitas, identitas jelas, dan jumlah pembaca yang ramai.
Sumarju menjelaskan, pihaknya selalu melakukan seleksi untuk bekerjasama dengan media online setiap kali ada proposal yang diajukan. “Saat proposal masuk itu, kita melihat dulu keseriusan dalam mengelola media tersebut. Alamat kantor harus jelas dan kecepatan, maupun akurasi beritanya juga menjadi penilaian untuk kerjasama ini,” kata Sumarju saat ditemui Jejamo.com di ruang kerjanya, Selasa, 19/4/2016.
Hal ini juga kata Sumarju, juga berkaitan dengan berkurangnya anggaran publikasi sekitar 35 persen, dan menjamurnya media online di Bumi Ruwa Jurai. Untuk itu, Diskominfo Lampung harus menseleksi secara ketat.
“Kami hanya menjalin kerjasama dengan media online yang serius dalam mengelola media tersebut. Karena, ada juga media yang terbit hanya untuk ngembat-ngembat pejabat saja. Padahal beritanya juga belum tentu dibaca orang. Jadi kita tidak serta merta langsung melakukan kerjasama dengan media baru itu,” ucapnya.
Ia menjelaskan, media yang sudah bekerja sama dengan Diskominfo Lampung juga akan di evalusi kembali.”Ada apa tidak berita tentang Pemprov untuk dikonsumsi oleh pembaca web tersebut. Agar masyarakat Lampung mengetahui program Pemprov. Kalau sudah kerjasama, tetapi berita Pemprov tidak ada, kan percuma,” ujarnya.
Ia berharap, Dinas Kominfo kabupaten dan kota yang ada di Lampung juga seharusnya bisa menyeleksi dengan baik media yang ingin melakukan kerjasama dengan Pemda. ” Intinya media tersebut harus serius dalam mengelola media tersebut, memiliki kantor yang jelas dan beritanya juga beragam serta memiliki pembaca setia,” ucapnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, wartawan Jejamo.com
