Jejamo.com, Kota Metro – Hari kedua sosialisasi bahaya penyalahgunaan dan peredaran Narkoba serta Miras yang digawangi oleh Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Metro, bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Metro, diikuti oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, organisasi serta Lurah se-Kota Metro, Rabu, 20/4/2016.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari di Gedung Centrum Sinode Kota Metro itu sebelunya menghadirkan perwakilan dari kalangan pelajar SMA/SMK, guru dan Camat se- Kota Metro sebagai peserta.
Wakil Wali Kota Metro yang juga selaku Ketua Badan Nasional Narkotika Kota (BNNK) Metro, Djohan, menyatakan sikap tegas untuk memerangi narkoba harus terus dikobarkan. “Ini bukan hanya tugas saya atau BNN. Memberantas keberadaan Narkoba juga Miras adalah tugas bersama-sama. Kemarin anak-anak kita para pelajar telah mendapat pengetahuan ini, sekarang tugas kita selaku orang tua, untuk menambah bimbingan dan pengawasan agar generasi penerus bangsa ini benar-benar terhindar dari narkoba,” ujar Djohan.
Perwakilan tokoh-tokoh mayarakt Kota Metro ini, menurut Djohan harus menjadi kepanjangan tangan untuk bertindak dalam memberantas Narkoba dan Miras. Terlebih saat ini barang-barang haram tersebut tidak mengenal siapa korbannya, baik tua, muda, kaya, miskin dan apapun latar belakang serta profesinya.
Dengan dilakukannya sosialisasi ini, Djohan berharap, pengetahuan yang telah didapat akan menjadi motivasi untuk melawan keberadaan Narkoba dan Miras.
Sementara itu, Kepala Kesbangpol Kota Metro Deddy Fryady Ramli menambahkan, Sosialisasi ini akan dilaksanakan secara kontinyu dengan peserta yang berbeda. Selain untuk memperkenalkan bahaya penyalahgunaan serta peredaran narkoba dan miras, sosialisasi ini diharapkan mampu menekan jumlah penggunanya di Kota Metro.
Terkait wacana dilakukannya tes urine bagi para petinggi hingga para pelajar di Kota Metro, imbuh Deddy, bahwa rencana tersebut tetap mendapat pengupayaan. Berkenaan dengan kapan waktu dan sumber dana yang dipergunakan, saat ini belum dapat diinformasikan.
“Rencana tersebut tetaplah diupayakan, namun tidak dapat ditentukan saat ini kapan waktunya. Lagipula tes urine sifatnya adalah rahasia, jadi bisa saja dilakukan esok atau berbulan-bulan kemudian,” tutur Deddy.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com