Jejamo.com, Bandar Lampung – Sindikat joki salah satu kampus kesehatan di Bandar Lampung ini menggunakan modus memberikan kunci jawaban kepada calon mahasiswa kliennya saat mengikuti ujian masuk.
Menurut L, mantan anggota sindikat, tim tersebut beranggotakan belasan orang dan mempunyai peranan masing-masing saat menjalankan tugasnya.
“Di dalam tim ada yang bertugas mencari calon mahasiswa, ada juga yang bertugas mengerjakan soal saat pelaksanaan ujian lalu mengirimkan kunci jawaban kepada calon mahasiswa peserta tes tersebut melalui BBM, Email atau MMS,” jelas L kepada jejamo.com, Sabtu, 23/4/2016.
Ia mengatakan, melalui modus tersebut tingkat keberhasilan sindikat joki tersebut dalam meloloskan calon mahasiswa untuk diterima di kampus kesehatan di Bandar Lampung itu mencapai 99 persen.
Satu persennya tergantung keberanian calon mahasiswa tersebut dalam membuka kunci jawaban yang telah dikirim melalui handphone. Oleh karena itu, lanjut dia, calon mahasiswa akan diikutkan ke bimbel selama 1-2 bulan menjelang ujian penerimaan calon mahasiswa baru. “Di sana, Mereka di karantina dan dicuci otak untuk menaiki mentalnya agar berani membuka kunci jawaban yang nantinya akan dikirim oleh Joki ,” jelasnya.
L melanjutkan, pernah dalam satu kasus ada calon mahasiswa yang gagal saat psikotest. Namun, anggota lain dalam sindikat joki bergerak cepat dengan menemui salah satu dosen untuk melobi agar calon mahasiswa tersebut dapat diterima.
Lebih lanjut menurut L, para orangtua calon mahasiswa yang ingin anaknya masuk ke salah satu kampus kesehatan ini sudah mempunyai perjanjian di awal apabila joki gagal meloloskannya anaknya.
“Tergantung perjanjian berapa biaya yang akan dikembalikan.Tapi selama saya jadi joki tidak pernah ada yang gagal,” tandasnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com