Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Lari dan Bersepeda dari Aceh Selama 14 Hari, Hendry Wijaya Akhirnya Tiba di Lampung

Pelari lintas alam kondisi ekstrem (Ultra-Trail), Hendry Wijaya (megang mik) saat menceritakan perjalanannya ke media di Els Coffea, Sabtu malam, 23/4/2016. | Arif Wiryatama/Jejamo.com
Pelari lintas alam kondisi ekstrem (Ultra-Trail), Hendry Wijaya (megang mik) saat menceritakan perjalanannya ke media di Els Coffea, Sabtu malam, 23/4/2016. | Arif Wiryatama/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Hendry Wijaya, pelari lintas alam kondisi ekstrem (Ultra-Trail) yang melakukan perjalanan dengan bersepeda dan lari sejauh 2.500 kilometer (Km), kini tiba di Lampung.

“Kita sudah melakukan ini selama 14 hari dan sekarang tiba di Lampung,” kata Hendry saat menceritakan perjalanannya ke media di Els Coffea, Sabtu malam, 23/4/2016.

Menurutnya, selama berlari dan bersepeda ini, provinsi Lampung merupakan tempat paling nyaman sebagai tempat persinggahan. Pasalnya, In Collaboration With menyediakan beberapa fasilitas.

“Biasanya saya selalu menginap di Mushola, Polsek. Tetapi, Alhamdulillah saat sampai di Lampung saya disediakan hotel untuk beristirahat oleh In Collaboration With,” ujarnya.

Ia menjelaskan, dirinya melakukan kegiatan ini untuk meraih impian lari dari titik 0 Aceh sampai Lampung, namun sepertinya hal tersebut sulit untuk diwujudkan. Karena Sumatera memiliki medan yang berat untuk berlari serta cuacanya juga cukup panas. “Kalau yang nyuruh presiden RI, mungkin saya bisa lari,” ucapnya.

Selama melakukan kegiatan ini, tim dari Collaboration In With pernah mendapatkan pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Karena saat perjalanan di Mesuji, tim In Collaboration sempat hampir kena begal.” Itu mungkin menjadi pengalaman saya selama melakukan kegiatan ini,” ucapnya.

Ia menambahkan, dirinya bersama tim dari Collaboration In With akan mendokumentasikan perjalanannya selama di Sumatera guna mempromosikan wisatanya ke dunia melalui web www.TelusuriRI.org

“Alhamdulillah berkat tim ini, acara bisa terlaksana, bisa didokumentasikan untuk mempromosikan wisata Sumatera,” tandasnya. (*)

Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini