Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Mengapa Orang Pintar Lebih Suka Menyendiri?

Menyendiri
Menyendiri (ilustrasi) | indonesialastes

Jejamo.com – Sebuah penelitian yang baru dirilis oleh British Journal oh Psychology menunjukkan orang yang pintar lebih senang menyendiri. Penelitian ini dilakukan oleh psikolog Norman Li dari Singapore Management University dan Satoshi Kanazawa dari The London School of Economics.

Li dan Kanazawa memulai penelitiannya dengan dasar manusia adalah masyarakat kuno pemburu dan senang berkumpul. Mereka menyebutnya dengan “The Savanna Theory of Happiness” yang menjelaskan persepsi manusia tentang kebahagiaan. Mereka menggunakan teori tersebut untuk menjelaskan hasil survei dari 15 ribu orang dewasa dengan usia 18-28 tahun.

“Efek dari kepadatan penduduk terhadap kepuasan hidup dua kali lebih besar untuk individu dengan IQ rendah daripada individu dengan IQ tinggi. Individu yang lebih cerdas kurang puas dengan kehidupan jika mereka lebih sering bersosialisasi dengan teman-temannya,” ujar Li.

Hasil analisa statistik dan demografi dari survei yang mereka lakukan, orang yang tinggal di area yang lebih banyak orang, lebih tidak bahagia. Di sisi lain, orang dengan interaksi sosial lebih banyak, merasa lebih bahagia.

Hal yang tak terduga adalah orang yang lebih pintar tak terdampak oleh kedua faktor tersebut. Mereka yang lebih pintar, lebih bahagia tinggal di area yang padat dengan interaksi sosial yang lebih sedikit.

Penelitian tersebut juga menunjukkan warga daerah pedesaan dan kota-kota kecil lebih bahagia daripada mereka di pinggiran kota. Warga yang tinggal di pinggiran kota, lebih bahagia daripada mereka di pusat kota-kota kecil. Warga di pusat kota-kota kecil lebih bahagia daripada mereka di pusat kota-kota besar.

“Nenek moyang kita hidup sebagai pemburu-dan yang suka berkumpul dalam skala komunitas kecil sekitar 150 individu. Dalam pengaturan tersebut, mereka sering melakukan kontak dengan teman-teman dan sekutunya. Kontak ini kemungkinan diperlukan untuk kelangsungan hidup dan reproduksi untuk kedua jenis kelamin, ” kata Kanazawa.

Jadi manusia secara naluriah untuk bekerja sama dan berkembang di masyarakat relatif kecil. Namun, telah berubah secara signifikan seiring berjalannya waktu. Menurut para peneliti, orang pintar mungkin akan lebih ingin beradaptasi untuk berurusan dengan hal baru yang normal.

“Individu lebih cerdas, memiliki tingkat yang lebih tinggi dari kecerdasan umum dan kemampuan sehingga lebih besar untuk memecahkan masalah evolusi baru,” kata Li. Tapi tak menuntup kemungkinan menghadapi kesulitan dalam memahami dan berurusan dengan entitas dan situasi evolusi baru. Kesimpulan penelitian ini dicapai oleh individu yang mungkin di atas rata-rata dalam hal intelijensi.(*)

 

Tempo.co

Populer Minggu Ini