Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jumio Bertahun-tahun Hidup di Rumah Tak Layak Huni

Rumah Jumio
Rumah Jumio di RT 32, RW 8, Kelurahan Karangrejo, Metro Utara. | Wahyu/Jejamo.com

Jejamo.com, Kota Metro – Jumio, warga RT 32, RW 8, Kelurahan Karangrejo, Metro Utara sudah bertahun-tahun tinggal di rumah yang tak layak huni. Ia tak mampu memperbaiki kondisi rumah karena penghasialnnya sebagai pemulung tak memadai.

Bersama keluarganya, Jumio menetap di rumah yang dindingnya terbuat dari geribik. Kini kondisi geribik itu sudah banyak yang rusak. Sementara atap rumahnya, banyak bagian genting yang rontok, sehingga saat hujan rumahnya tak terhindar dari air hujan.

Bersama lima orang keluarganya. Seorang istri dan empat orang anaknya, Jumino memenuhi kebutuhan keluarga dengan bekerja sebagai pemulung di Tempat Penampungan Akhir Sampah (TPAS) Metro Utara.

Ia mengatakan, penghasilan yang didapatnya dari pemulung tidak menentu. Bahkan, untuk makan sehari-hari pun terkadang masih kekurangan. “Dulu waktu saya punya gerobak sendiri penghasil saya masih lumayan. Tapi sekarang gerobaknya sudah tak ada karena rusak, makanya tidak bisa kerja seperti dulu lagi,” katanya.

Sementara itu, ketua RT 32 Rohmadi menjelaskan, rumah milik Jumio sebelumnya pernah diusulkan untuk mendapat bantuan bedah rumah. Namun, karena rumah tersebut menumpang di tanah milik orang lain, akhirnya rumah Jumio tidak bisa mendapat bantuan tersebut.

“Beberap tahun lalu pernah kita usulkan untuk dapat bantuan bedah rumah. Karena tanahnya bukan tanah sendiri itu, jadi gak dapet. Tapi selama ini mereka selalu dapat jatah raskin dan KIS (Kartu Indonesia Sehat). Sedangkan untuk BLT tahun 2015 kemarin mereka dapat, tapi tahun ini belum,” tutur Rohmadi.(*)

Laporan Wahyu, wartawan jejamo.com

Populer Minggu Ini