Jejamo.com – Apa hubungannya antara penulis dengan berjalan kaki? Sebuah penelitian di Stanford University menyatakan, kreativitas seorang penulis semakin berkembang luas dan mendalam ketika sedang berjalan kaki.
Studi ini melibatkan beberapa mahasiswa Stanford. Peneliti meminta mereka untuk memberikan gagasan tidak biasa dan menciptakan analogi sederhana dari ide yang kompleks.
Ternyata, sebanyak 81 hingga 100 persen responden yang memberikan ide cerita dan analogi terbaik adalah mereka yang mencari inspirasi dengan bolak-balik jalan kaki.
Lalu, penelitian menemukan, cara paling efektif lainnya adalah jalan kaki, lalu duduk, untuk menuangkan semua ide dan gagasan ke halaman kosong.
Pasalnya, responden yang jalan kaki dan duduk sejenak, menyerahkan ide dan analogi yang jauh lebih baik, ketimbang mereka yang hanya berjalan-jalan atau hanya duduk di depan meja.
Kemudian, studi juga membeberkan bahwa sejumlah penulis legendaris, mulai dari Charles Dickens, Virginia Woolf, dan Henry David, diketahui lebih rajin jalan kaki ketika sedang menyelesaikan novel terbaru.
Penulis legendaris lainnya, William Wordsworth, juga dikenal sebagai penyendiri yang hobi jalan kaki, naik gunung, dan trekking.
Manfaat jalan kaki untuk mendapatkan ide cerita juga dirasakan dengan optimal oleh penulis novel Fear of Beauty, Susan Froetschel.
Dia mengaku bahwa dirinya adalah salah satu penulis yang memiliki banyak pengalaman bahwa jalan kaki memang membuat ide mengalir lebih lancar. Demikian dikutip dari kompas.com.(*)
