Jejamo.com – Kelompok Militan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) mengaku telah menembak jatuh pesawat tanpa awak alias drone milik militer Amerika Serikat seharga Rp 22,4 miliar yang berpatroli di jalanan Kota Raqqa, Suriah.
ISIS sebelumnya telah memerintahkan warga kota Raqqa untuk membuat tameng agara tak mudah diawasi drone AS. Sementara drone yang jatuh itu diketahui dari jenis MQ-9 Reaper tersebut seharga US $ 17 juta.
Setelah mendapat ancaman drone, milisi ISIS kemudian memaksa warga sipil membentangkan kain guna menutupi mereka. Hal itu dilakukan agar dapat mengecoh MQ-9 Reaper milik militer Amerika itu.
Menurut Daily Mail, kepala keamanan ISIS mengeluarkan surat kepada penduduk pada awal pekan ini. Isinya mewajibkan semua penduduk membayar uang sebesar 6 pound sterling atau sekitar Rp 115 ribu, untuk memasang lembaran kain guna menutupi setiap jalan di Kota Raqqa.
Steve Warren, perwira militer Amerika, mengatakan taktik tersebut pernah digunakan ISIS, tapi ia tidak mengatakan apakah itu efektif. “Mereka telah menggunakan taktik ini selama satu tahun. Pernah digunakan di Ramadi dan di tempat lain. Mereka juga menggunakan terowongan,” tuturnya.
Serangan pesawat tak berawak adalah taktik yang umum digunakan Amerika dan sekutu dalam pertempuran melawan ISIS, terutama di sekitar Raqqa.
Awal bulan April 2016 lalu, terungkap bahwa kepala algojo kelompok teror ini, Jihadi John, tewas dalam serangan pesawat tak berawak. Bahkan karena kekuatan serangan tersebut begitu dahsyat, jenazah John hancur dan sulit dikenali.(*)
Tempo.co