Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Warga Tubaba Kembali Keluhkan Kurangnya Pasokan Air Irigasi Way Rarem

Areal Sawah yang menjadi Kebun Singkong
Salah satu lahan sawah yang berubah menjadi kebun singkong di Tiyuh Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar, Tubaba. | Suhairi/Jejamo.com

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Akibat kurangnya pasokan air dari Saluran Irigasi Way Rarem, sejumlah petani di Tiyuh Sumber Rejo, Kecamatan Tumijajar, Tubaba, menggunakan lahan sawahnya menjadi lokasi ladang palawija atau perkebunan singkong.

Rustam, salah seorang petani setempat mengatakan, suplai air dari Irigasi Way Rarem dari tahun ke tahun tak pernah mencukupi. Akibatnya petani tak berani menanam padi. “Sudah beberapa tahun air gak cukup buat aliri sawah, ya terpasksa untuk tanam palawija saja,” ujarnya kepada jejamo.com, di rumahnya, Senin, 2/5/2016.

Menurut Rustam, berdasarkan data Tiyuh, Sumber Rejo memiki jumlah kepala keluarga (KK) sebanyak 913. Sebelumnya, sebanyak 230 KK adalah petani sawah teknis, dengan luas lahan mencapai 221 hektare.

Namun, saat ini jumlah sawah yang masih dikelola warga tinggal sekitar 55 hektare saja. “Selebihnya telah berubah fungsi menjadi lahan perkebunan, baik perkebunan karet, sawit ataupun kebun singkong,” jelas Rustam.

Hal ini juga diungkapkan Yudi, warga Tiyuh Sumber Rejo lainnya. Dengan harga jual singkong yang semakin tinggi, sementara air irigasi tak mencukupi, sudah beberapa kali musim tanam ini ia menggunakan lahannya untuk menanam singkong.

“Kalo airnya gak cukup, pertumbuhan padi jadi terhambat. Hasilnya juga tidak maksimal. Belum lagi ditambah harga jual gabah yang selalu anjlok pada saat musim panen tiba. Kondisi seperti ini jika terus dibiarkan, maka empat sampai lima tahun yang akan datang lahan sawah di Tiyuh Sumber Rejo akan habis,” ucapnya.(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Suhairi, wartawan jejamo.com.

Populer Minggu Ini