Jejamo.com – Pemerintah Mesir melalui Kepala Pelayanan Informasi (SIS) Salah Abdel Sadeq mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa tentang penyebab kekerasan dan radikalisme yang meluas di Timur Tengah.
Saat berpidato di Universitas Kairo, Mesir pada Selasa, 3/4/2016, Sadeq menuding film serial animasi Tom and Jerry dan video game sebagai salah satu penyebab kekerasan dan radikalisme di dunia Arab.
“Bahkan ketika kekerasan digambarkan dengan cara yang lucu dan menggelikan, bisa mempengaruhi pikiran anak-anak muda. Berjam-jam untuk bermain game berbau kekerasan, juga salah satu faktor perusak,” ucam Sadeq, seperti dilansir dari Al Arabiyah.
Ucapan ini kemudian menyebar luas di media sosial, para netizen menanggapi hal tersebut dengan komentar yang mengejek pernyataan pejabat terkait.
“Baik, jadi Tom and Jerry adalah teroris, keponakan saya suka menonton itu dan jika kami ingin menghentikannya, kita harus memanggil polisi,” tulis salah satu neter di Twitter.
Pernyataan Sadeq datang setelah Presiden Mesir Abdulfattah al-Sisi dikritik karena dianggap mengekang kebebasan berekspresi di negaranya. Pada Rabu, 4/5/2016, polisi anti huru hara Mesir mengepung markas serikat jurnalis dan menangkap dua wartawan.
Ketidaksetujuan Sadeq terhadap kartun yang pertama kali ditayangkan pada tahun 1940-an bukanlah hal baru di Mesir. Sebelumnya, sebuah situs berita Mesir Streets, juga menyalahkan Tom yang terlihat menggunakan senjata, seperti kapak, palu, senjata api, petasan, bahan peledak atau racun untuk membunuh musuh bebuyutannya Jerry.(*)
Tempo.co