Jejamo.com – Dalam sebuah pidatonya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengkritik negara-negara Barat. Ia menuturkan negara-negara itu lebih peduli kepada hak asasi kaum gay dan binatang seperti ikan paus, anjing laut, dan kura-kura daripada nasib rakyat Suriah. Erdogan menuduh Barat memiliki pola pikir “sisa-sisa perbudakan dan penjajahan”
Luapan anti-Barat oleh Erdogan itu terungkap pada Jumat, 13 Mei 2016 lalu, setelah Turki dan Uni Eropa menghadapi kebuntuan perundingan. Uni Eropa menuntut Turki agar mengubah Undang-Undang Anti-Terorisme untuk mengamankan perjalanan bebas di Eropa bagi warga negara Turki.
“Malulah mereka yang tidak menunjukkan kepekaan untuk wanita dan anak-anak yang mencari bantuan. Malulah mereka yang menunjukkan kepekaan pada ikan paus, anjing laut, dan kura-kura di laut milik 23 juta warga Suriah,” kata Erdogan.
Komisi Eropa menyatakan perjalanan bebas visa bergantung pada Ankara menulis ulang undang-undang anti-terorismenya. Sebabnya, undang-undang itu diduga digunakan untuk menuntut wartawan dan kritikus pemerintah.(*)
Tempo.co