Jejamo.com, Lampung Tengah – Mewakili Lampung dalam lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) tingkat nasional, pemerintah kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah optimis SD Negeri Gunung Madu akan juara umum.
Pasalnya SDN 1 Gunung Madu sudah teruji dengan keberhasilannya memenangkan lomba UKS tingkat kabupaten, provinsi, dan pernah meraih peringkat dua nasional dalam lomba UKS.
Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto Soeharto mengatakan, peningkatan program UKS secara berkelanjutan akan dimulai dari sekolah berprestasi yang ada di kabupaten setempat.
“Kita memulai dari sekolah yang berprestasi agar dapat dicontoh dan berjalan secara kesinambungan oleh sekolah yang lain,” ujar Loekman di SD 1 Gunung Madu, Kamis, 19/05/2016
Pada kesempatan itu, ia meminta agar para guru dapat berperan aktif dalam kegiatan sekolah, sehingga memotivasi siswa untuk berprestasi dan mengharumkan nama baik Kabupaten Lampung Tengah.
“Saya meminta kepada para guru agar lebih aktif dalam setiap kegiatan. Jangan sampai hanya pada waktu diadakan lomba. Ciptakanlah kehidupan UKS di setiap waktu baik di sekolah maupun dirumah,” imbuh Loekman yang juga sebagai pembina UKS Kabupaten Lampung Tengah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri berharap lomba ini hendaknya jadikaan satu percontohan di setiap kabupaten. Pasalnya UKS Lampung akan menjadikan sekolah yang mewakili lomba sebagai percontohan di setiap sekolah, sehingga UKS akan hidup dan berjalaan dengan baik.
“Kita juga tidak mengharuskan untuk jadi juara, namun bila memang layak dan sudah masuk kriteria kenapa tidak,” terang Wagub Lampung.
Disamping itu, tim penilai dari pusat Ati mengatakaan, dalam penilaian pihaknya melihat fakta kondisi di lapangan, dengan begitu dapat dipastikan bakal jadi patokan sesuai tupoksi masing-masing.
“Kriteria penilaian yakni mulai dari aktivitas tim pembina UKS (pembinaan UKS, pemantauan, pelatihan, dan keterlibatan sekolah). Lalu penilaian juga kami lakukan terhadap sekolah dengan aspek yang dinilai antara lain kebersihan sarana dan prasarana kelas, ruang guru, kantin, toilet, air bersih, tempat cuci tangan, tempat ibadah dan kondisi tempat sampah serta UKS,” papar Ati.
Selanjutnya, tim penilai juga melakukan penilaian terhadap terhadap perilaku kesehatan peserta didik, diantaranya pengetahuan tentang UKS, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pelaksanaan pelayanan kesehatan, seperti pelaksanaan penjaringan kesehatan serta penyuluhan oleh petugas Puskesmas.
Untuk diketahui, tim penilai lomba UKS Nasional berasal dari lintas sektor, yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama serta Kementerian Dalam Negeri.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com