Jejamo.com – Lapar sebenarnya merupakan sinyal bahwa tubuh kita perlu asupan makanan. Namun, dengan alasan tertentu, misalnya karena sedang diet kadang kita sering mengabaikan waktu makan tersebut.
Tubuh membutuhkan karbohidrat, protein, dan lemak untuk kemudian dicerna dijadikan menjadi gula sederhana, asam amino, dan asam lemak bebas. Nutrisi ini masuk ke aliran darah lalu dibawa ke organ dan jaringan untuk digunakan sebagai energi.
Jika kita melewatkan waktu makan, jumlah nutrisi yang bersirkulasi dalam darah akan turun. Ketika kadar gula darah turun drastis, otak akan menganggap diri kita berada dalam ancaman.
Otak lalu mengirim perintah ke beberapa organ untuk melepaskan hormon untuk meningkatkan kadar glukosa. Hormon utama yang dilepas adalah adrenalin.
Beberapa poin tersebut mempunyai dampak yang kurang bagus, selain berefek pada tubuh hal ini juga mempengaruhi seseorang pada kondisi emosi dan kemampuan mengambil keputusan juga.
Seperti di kutip dari laman kompas.com, inilah alasan mengapa kita jangan membiarkan perut selalu dalam keadaan kosong.
1. Rasa ingin makan sesuatu (craving) meningkat saat perut kosong. Akibatnya, saat sudah ada makanan, biasanya kita akan kalap makan apa saja.
2. Kekurangan energi karena kekurangan asupan bisa membuat fungsi tubuh tidak berfungsi normal. Itu sebabnya mengapa kita harus makan teratur.
3. Kadar gula darah juga berpengaruh jika kita makan secara teratur tiga kali sehari dengan camilan sehat di antaranya. Kadar gula darah yang stabil penting.
4. Bukan hanya kita merasa tidak bertenaga, kemampuan berpikir juga ikut berkurang. Kita menjadi tidak fokus sehingga tidak produktif bekerja. Ini karena otak bergantung pada glukosa untuk bekerja.
5. Tubuh akan masuk dalam model kelaparan dan menyimpan lebih banyak lemak saat kita makan sebagai cadangan.
6. Saat sedang kelaparan, emosi kita akan sulit dikontrol sehingga kita jadi gampang tersinggung dan marah. Kondisi ini disebut juga dengan “hangry” (hungry and angry).(*)