Jejamo.com, Bandar Lampung – Ratusan anggota Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung melaksanakan Aksi Peringatan 108 Tahun Kebangkitan Nasional dan 18 tahun Reformasi, Sabtu, 21/5/2016.
Aksi kali ini akan membawa tagline #ManifestoReformasi. Aksi ini dilaksanakan disemua penjuru Indonesia dengan mendeklarasikan 9 Manifesto Reformasi. Aksi kali ini akan melakukan longmarch dari Masjid Taqwa Bandar Lampung menuju Tugu Adipura.
Asis Budi Santoso, Ketua Umum KAMMI Lampung mengatakan Kondisi Indonesia saat ini kian carut marut dikarenakan lemahnya Kepemimpinan Presiden Jokowi dari awal masa kepemimpinannya.
Ia menilai kebijakan-kebijakan pemerintah yang lebih memihak kalangan atas dan pemilik modal menjadikan rakyat kecil sebagai korban pembangunan ala Jokowi yang tercermin dalam 12 paket ekonomi, RUU taks Amnesty, Reklamasi di berbagai daerah, kereta cepat, PP tentang Upah buruh, dan sebagainya
“Kurang responnya Jokowi terhadap tututan dari rakyat, membuat permasalahan rakyat menjadi sulit untuk segera diselesaikan. Oleh sebab itu, KAMMI sebagai salah satu tonggak aspirasi rakyat harus mengingatkan Jokowi agar sadar bahwa dirinya adalah pemegang mandat rakyat bukan mandat konglomerat dan pemilik modal,” ungkapnya.
KAMMI Wilayah Lampung juga mengajak segenap lapisan masyarakat yang masih memiliki nurani dan peduli dengan kondisi bangsa ini untuk bersama-sama mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia dengan menerapkan 9 manifesto reformasi.
Berikut, 9 Manifesto Reformasi :
1. Tolak politik oligarki, kartel kekuasaan, dan segala bentuk persekongkokolan politik yang merusak tatanan demokrasi Indonesia;
2. Tolak ekonomi kapitalistik yang hanya berfokus pada pertumbuhan, tanpa mewujudkan pemerataan dan keadilan ekonomi;
3. Lawan praktik penegakan hukum yang tebang pilih, menjadi alat sandera politik, dan tumpul pada penguasa;
4. Usut tuntas kejahatan korporasi dan perseorangan yang merugikan kepentingan ekonomi nasional;
5. Lawan segala bentuk liberalisasi sektor pangan dan energi untuk melindungi hajat hidup rakyat Indonesia;
6. Distribusi kepemilikan tanah dan kekayaan Indonesia kepada rakyat Indonesia, agar tidak lagi hanya dikuasai oleh segelintir orang
7. Tolak segala bentuk hegemoni budaya yang merusak kepribadian bangsa dan nilai-nilai Pancasila;
8. Bangun solidaritas dan konsolidasi nasional dalam meluruskan jalan reformasi demi mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia;
9. Lawan segala bentuk intervensi asing terhadap kedaulatan ekonomi dan politik Indonesia.(*)