Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pameran Arsitektur Bandar Lampung, Pengunjung Dikenalkan Teknik Drywall

Project Sales Executive PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Alain Prost saat melakukan presentasi di acara pameran arsitek di Mal Boemi Kedaton Bandar Lampung, Sabtu, 21/5/2016. | Arif Wiryatama/Jejamo.com
Project Sales Executive PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Alain Prost saat melakukan presentasi di acara pameran arsitektur di Mal Boemi Kedaton Bandar Lampung, Sabtu, 21/5/2016. | Arif Wiryatama/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Perusahaan Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) selaku produsen papan Gypsum GYPROC gencar perkenalkan sistem Drywall ke masyarakat di Provinsi Lampung.

“Selama ini bangunan di Indonesia masih menggunakan sistem konvensional atau lebih memanfaatkan batu bata maupun bata ringan. Adanya sistem drywall atau dinding kering gypsum sebagai alternatif dinilai lebih efektif dan efisien,” kata Project Sales Executive PT SGCPI Alain Prost di acara pameran arsitektur di Mal Boemi Kedaton Bandar Lampung, Sabtu, 21/5/2016.

Menurut dia, Drywall merupakan produk bahan bangunan yang biasanya digunakan untuk membuat dinding interior bangunan.

“Sebelum drywall mulai diperkenalkan pada umumnya dinding interior bangunan terbuat dari plesteran yang diaplikasikan pada permukaan papan sempit atau disebut laths,” katanya.

Ia melanjutkan, plester ditekan ke celah antara laths tersebut agar menempel dan terbentuk lapisan progresif. “Teknik bangunan seperti ini membutuhkan keahlian dan pengalaman khusus agar terbentuk sebuah dinding plester yang rapi,” ujarnya.

Berbeda halnya, kata dia, dengan penerapan sistem drywall khususnya menggunakan papan gypsum yang lebih relatif mudah serta efektif.

“Pemasangan dinding interior menggunakan papan gypsum terhadap bangunan memang belum banyak diterapkan di Indonesia, namun sebagian besar apartemen dan bangunan tinggi seperti perhotelan sudah menerapkan sistem drywall ini,” katanya.

Alain menyebutkan, drywall memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan plester salah satunya yaitu cara pengaplikasiannya yang sangat mudah. “Hampir semua orang bisa melakukan pekerjaan atau mengaplikasikan drywall dan tidak memerlukan keahlian dan latihan khusus,” kata dia.

Seiring perkembangan zaman, lanjut dia, gypsum terus dikembangkan dengan teknologi dan berbagai inovasi sehingga menghasilkan papan gypsum yang sangat kuat, tahan lama, dan tahan terhadap terpaan cuaca. Di masa kini, sekitar 97 persen rumah baru telah menggunakan gypsum untuk bahan konstruksi dan interiornya.

Selanjutnya, Melihat pentingnya penggunaan material gypsum untuk bahan bangunan, PT SGCPI selaku produsen papan gypsum GYPROC untuk pasar Indonesia berkomitmen memberikan solusi dan edukasi mengenai kelebihan plafond dan dinding  gypsum sebagai pengganti penerapan cara konvensional.

“Salah satu inovasinya adalah menciptakan papan gypsum Gyproc SAINT-GOBAIN GROUP guna penerapan sistem drywall ini,” ungkapnya..

Drywall sistem juga, dapat membantu proses pembuatan atau renovasi interior rumah menjadi lebih cepat, hemat dan mudah dalam pemasangannya tanpa harus memakan banyak waktu dan tidak kotor.

“Kami juga menyediakan tambahan unsur tertentu seperti anti jamur dan bahan tahan api yang dicampur dengan plester gypsum sebelum mengaplikasikan papan gypsum tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PT Alisan Catur Adhirajasa, Paulus Abraham K menilai penggunaan sistem drywall lebih ekonomis dibandingkan dengan sistem konvensional.

“Konsumen juga dapat menentukan sendiri interior bangunan mereka, bahkan bisa merubah apabila sudah bosan dengan penataan ruang sebelumnya. Jadi, akan lebih efektif dan efisien penggunaan papan gypsum bagi dinding interior,” tandasnya. (*)

Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini