Jejamo.com, Metro – Sekretaris Komisi II DPRD Kota Metro Alizar sangat mengapresiasi serangkaian kegiatan dalam peringatan hari jadi (HUT) ke -79, Kota Metro, dan berharap usia matang ini akan membawa Kota Metro ke arah yang semakin baik.
Menurutnya, usia Kota Metro yang tidak lagi muda harus dijadikan acuan untuk dapat melakukan perubahan. Dalam hal ini adalah perubahan dalam pembangunan di setiap bidang, agar menghasilkan kemanfaatan sebesar-besarnya untuk masyarakat.
Mengenai serangkaian kegiatan yang menyemarakkan hari jadi Kota Pendidikan ini, kata Alizar, memang sudah cukup mengarah kepada edukasi. Seperti penyelenggaraan pawai budaya yang menampilkan kebudayaan daerah dari berbagai suku yang mendiami Kota Metro, hal ini telah menjadi sarana pembelajaran untuk mengingatkan masyarakat akan kebudayaan daerahnya.
Pun dengan pemakaian selendang tapis bagi PNS Wanita dan sarung sebatas lutut serta peci bagi PNS Pria selama peringatan berlangsung, juga sudah menjadi edukasi untuk dapat mencintai, menghargai dan melestarikan kebudayaan daerah Lampung.
“Pemuda saat ini tidak banyak yang tertarik dengan sesuatu yang berbau kedaerahan, karenanya perlu upaya-upaya yang kreatif untuk menghidupkan semangat kecintaan para Pemuda akan kebudayaan daerah,” ujar Alizar, Rabu, 25/5/2016.
Kemudian mengenai pelayanan PNS, kata Alizar, sudah sepatutnya tidak ada lagi aduan atau keluhan tentang lambatnya pelayanan yang diberikan. Sebagaimana fungsi Abdi Masyarakat adalah melayani masyarakat, maka jalankan fungsi ini dengan sebaik mungkin tanpa kembali menundanya.
Lalu mengenai dunia pendidikan sendiri, Lanjutnya, secara spesifik akan menyoroti minat baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah. Untuk memperbaiki predikat ini, Kemdikbud RI telah mencanangkan gerakan membaca selama 15 menit bagi pelajar sebelum jam belajar dilaksanakan.
Di Kota Metro sendiri, Disdikbudpora setempat bahkan telah menggencarkan gerakan ini saat peringatan Hardiknas lalu. Dimana setiap sekolah dari jenjang SD hingga SLTA, agar dapat melaksanakan gerakan literasi atau melek aksara.
“Kota Pendidikan sebaiknya konsisten dengan gerakan ini, bila perlu lakukan kerjasama agar benar-benar berjalan,” tegasnya lagi.
Sementara terkait program bantuan dari Pemerintah yang belum tepat sasaran, juga jangan sampai kembali terjadi bahkan hingga berulang. Seperti yang terjadi belum lama ini, kata Alizar, puluhan warga dari salah satu Kecamatan mengadu ke DPRD karena tidak terpenuhinya hak-haknya sebagai warga kurang mampu.
Hak-hak tersebut seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Beras Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Bantuan Siswa Miskin (BSM).
“Hal tersebut tidak sepatutnya terjadi berulang, maka pelayanan prima sangat dituntutkan saat ini. Selamat hari jadi Kota Metro, semoga menjadi lebih baik,” tutupnya.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com