Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Perum Bulog Lepas 1000 Ton Bawang Guna Menekan Harga

Bawang Merah
Bawang merah di pasar tradisonal. | Ist

Jejamo.com – Dalam upaya menekan tingginya harga bawang, Perum Bulog dalam sepekan terakhir mengaku telah menggelontorkan bawang merah sebanyak 1.000 ton ke pasar-pasar di sejumlah wilayah di Tanah Air.

Direktur Komersial Perum Bulog Fazri Sentosa menyatakan, menjelang puasa dan Lebaran, harga barang dan beberapa komoditas pangan bergerak naik, termasuk bawang merah yang sempat menembus Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu per kilogram yang dinilai terlalu tinggi bagi masyarakat. Kamis, 26/5/2016

Untuk itu, ujar Fazri, pemerintah telah memerintahkan Bulog melakukan intervensi pasar agar harga bawang merah kembali stabil di kisaran Rp 25 ribu per kilogram.

“Seminggu ini kami telah melakukan operasi pasar bawang merah di beberapa wilayah di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan lain-lain. Sudah lebih dari 1.000 ton bawang merah digelontorkan ke pasar melalui penjualan eceran dan grosir,” ucapnya.

Selain itu, Bulog bekerja sama dengan Paskomnas (pengelola pasar induk Tanah Tinggi Jakarta) dan asosiasi bawang merah untuk menambah pasokan ke pasar dengan mekanisme perdagangan yang ada.

Fazri menyatakan, agar operasi pasar bawang merah ini efektif, Bulog memperhatikan selera pasar, misalnya untuk DKI, Jawa Tengah, dan Sumatera menggunakan jenis Bima Curut dari Brebes, sedangkan untuk Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan dengan jenis Bima dari Nusa Tenggara Barat.

Menurut dia, dengan operasi pasar yang dilaksanakan dalam lima hari terakhir ini, harga bawang merah kelas medium di pasar induk telah turun dari sebelumnya Rp 27 ribu menjadi Rp 24 ribu, bahkan ada yang dijual Rp 23 ribu per kilogram.

Bulog, kata Fazri, akan terus menggelontorkan bawang merah ke pasar sebanyak 20-30 ton per hari dengan harga Rp 21 ribu-Rp23 ribu per kilogram agar harga tetap stabil pada tingkat yang wajar.

“Dengan turunnya harga grosir, diharapkan harga di konsumen juga akan tertarik turun. Meski demikian, penurunan harga harus terkendali agar tidak drastis, yang bisa merugikan pelaku pasar dan petani,” terang Fazri.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini