Jejamo.com, Bandar Lampung – Hari pertama puasa kemarin, Fuji tidak menjalankan saum lantaran maag yang kambuh.
“Saya enggak puasa hari pertama, penyakit saya kambuh,” kata dia.
Suami dari Mubaryati (45) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga ini mengatakan, ia berangkat dari kediamannya sekitar pukul 14.00. Pulang ke rumah, Fujiyono mengaku, waktunya tidak menentu.
“Berangkat dari rumah pukul 14.00. Kalau pulang tergantung barang laku. Kalau tidak laku kadang sampai jam dua dini hari baru sampai rumah. Harapan saya sih, yang penting pulang ada hasilnya biar anak dan istri di rumah bisa senang dan tersenyum. Jangan sampai saya pulang mereka yang di rumah sedih,” kata dia.
Ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan lain, yang terpenting halal. Sebenarnya Fuji sudah beberapa kali bekerja sebagai tukang bangunan.
“Apa saja sudah saya kerjakan ya jadi kuli bangunan dan kerjaan lain, namanya buruh apalagi pendidikan saya cuma SD saja. Hanya itu yang bisa saya kerjakan. Kalau ada kerjaan lebih baik dari ini, kerjaan kaya gini saya tinggalkan,” harapnya.
Menurutnya, ia tidak memikirkan Idul Fitri. Ia hanya memikirkan bagaimana caranya mendapatkan uang buat keperluan makan sehari-hari.
“Kalau untuk Lebaran saya tidak pusing. Yang saya pikirkan untuk hari ini buat buka puasa dan kalau ada lebihnya untuk bayar zakat fitrah. Kalau untuk Lebaran insya Allah ada rezekinya,” kata dia.
Fujiyono mengaku mempunyai tiga anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Anak tertua laki-laki bernama Dede Saputra (20) sudah tamat SMA namun belum bekerja.
“Anak kedua Devi Safitri (17), tamat SMP tapi dia minta enggak mau melanjutkan sekolah. Anak ketiga Deni Setiawan (13) kelas 2 SMP. Saya bekerja buat mereka. Untungnya saya punya istri yang mau membantu bekerja sebagai pembantu rumah tangga,” ungkapnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com