Jejamo.com, Bandar Lampung – Demi membiayai kuliahnya di IAIN Raden Intan Lampung, Ahmad (25), warga Tanggamus, rela menjadi marbot di Masjid Ad-Du’a yang terletak di Jalan Sultan Agung Puri, Way Halim, Bandar Lampung.
Ahmad menceritakan, dirinya marbot di Masjid Ad-Du’a sejak tahun 2012, karena ditawari oleh seorang teman untuk tinggal di mes masjid.
“Awalnya saya kost di Sukarame, lalu di tawari untuk menjadi marbot di sini.Tugas saya hanya membersihkan masjid. Dari situ saya mendapat honor untuk tambahan biaya kuliah dan disini juga saya mengajar mengaji di TPA Ad-Du’a ini,” ujarnya saat diwawancarai jejamo.com, Kamis, 16/6/2016.
Mahasiswa semester 9 IAIN Raden Intan ini mengaku menjadi marbot di Masjid Ad-Du’a tidak sendirian. “Petugas kebersihan disini ada 5 orang, dan tugasnya berbeda-beda, kalau saya sendiri tugasnya membersihkan halaman masjid, kami berlima membersihkan masjid ini setiap hari. Apalagi di bulan Ramadhan ini masjid setiap hari selalu diramaikan jamaah. Jadi kami harus tiap hari membersihkannya,” ujarnya.
Ahmad mengaku, honor yang ia dapat dari pekerjaan menjadi marbot dan pengajar di TPA cukup untuk membiayai hidup dan kualiahnya. Meski demikian, ia mengaku orang tuanya masih sering mengiriminya uang.“Alhamdulillah honornya cukup dan bisa mengurangi beban orangtua di kampung,” ujarnya.
Ahmad mengaku, ia kadang mendapat uang tambahan dari warga saat dirinya sedang membersihkan halaman masjid dan mengajar privat Al-Quran ke beberapa rumah warga tiap Senin dan Jumat.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
Tulisan ini dipersembahkan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung.