Jejamo.com, Lampung Timur – Sarjuni dan Wiji Lestari kedua orang tua dari Imam Jaenuri Arif (16), mengaku sebelumnya kerap kesulitan mencari kendaraan untuk membawa buah hatinya ke rumah sakit, Ia pun terpaksa menggunakan sepeda motor
Sarjuni mengatakan, sekitar tiga kali ia membawa Imam ke RSUD Ahmad Yani Kota Metro dengan sepeda motor. Saat itu, tidak ada kendaraan roda empat sama sekali untuk mengantarkan Imam. “Alhamdulilah, meski kesulitan dan was-was akhirnya bisa sampai juga ke rumah sakit, ” ucap Sarjuni, Jumat, 17/6/2016.
Imam Jaenuri Arif, yang terlahir pada 22 November 1999, kini harus hidup dengan bantuan tabung oksigen dan terbaring lemah di rumahnya. “Setiap satu hari semalam, Imam menghabiskan lima tabung oksigen besar,” ujar Wiji Lestari, di kediamannya.
Ditahun 2015 lalu, Imam harus merelakan kaki kanannya diamputasi. Dokter berharap dengan amputasi itu, kanker yang diderita Imam tak menyebar. “Awalnya Imam menolak dilakukannya amputasi. Namun setelah melewati kemoterapi sebanyak tiga kali, akhirnya Ia bersedia untuk diamputasi,” Tutur Sarjuni.
Sayangnya, kanker yang diderita Imam sudah menjalar ke bagian tubuh lainnya, dan akhirnya Imam juga menderita kanker paru-paru. Meski demikian, kedua orang tua Imam selalu bersemangat untuk mencari kesembuhan anaknya. Walau harus menjual seluruh harta benda yang dimiliki.
Imam pernah menjalani pengobatan RSUD Abdoel Moelok, Bandar Lampung, RS. Cipto Mangun Kusumo, Jakarta, dan sebuah rumah sakit di Solo, Jawa Tengah.
Sementara itu Suparno, Lurah setempat mengatakan, bahwa saat ini pihak keluarga Imam tidak akan lagi kesulitan mendapatkan kendaraan untuk membawa Imam berobat. Pihak kelurahan dan sejumlah warga mengaku siap memberikan bantuan kendaraan.
“Insya Allah, kedepannya tidak akan ada kendala mengenai kendaraan. Masyarakat sekitar yang memiliki kendaraan roda empat, telah menyatakan kesediaannya untuk membantu,” ucap Suparno.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com
Kita doakan Nanda Imam segera diberi kesembuhan oleh Allah SWT. Kepedulian kita sangat diharapkan dengan berbagai bantuan, materi ataupun doa. Kita berharap ada perhatian Pemda Lampung Timur, khususnya Bupati untuk memberikan “kebijakan berupa PERINTAH” RS Daerah untuk merawat, walaupun BPJS ada batas waktu perawatan.