Jejamo.com – Pemerintah Filipina mengerahkan setidaknya 5.000 anggota militer Filipina ke Sulu untuk memburu kelompok Abu Sayyaf yang memenggal kepala dua warga Kanada dalam dua bulan terakhir.
Juru bicara militer Filipina di Mindanao Barat, Mayor Filemon Tan, mengatakan semua sumber energi dari darat, laut, dan udara akan terlibat dalam operasi Sulu.
Tan berharap tentara dari semua angkatan itu, seperti Marinir Filipina, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut, serta berbagai dukungan anggota lain, akan terlibat dalam operasi di Sulu. Namun Tan enggan menyatakan itu sebagai operasi besar-besaran, meskipun melibatkan 5.000 anggota militer.
“Kami berfokus pada area yang terkait dengan kelompok Abu Sayyaf. Kami akan pergi ke komunitas yang menyediakan perlindungan kepada kelompok bersenjata. Ada beberapa daerah yang ditargetkan,” ujar Tan, seperti dilansir Star Online, Jumat, 17/6/2016.
Menanggapi operasi militer ini, juru bicara Abu Sayyaf, Abu Raami, mengatakan kelompoknya akan menyulitkan operasi tentara untuk melacak mereka. “Kami tahu seluk-beluk kondisi di sini,” ujarnya.
Setiap kali tim tentara memburu anggota Abu Sayyaf, menurut Raami, mereka akan berlindung, mematikan komunikasi, dan bersembunyi.(*)
Tempo.co