Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Marbot Al Ishlah Kedamaian Sadeli, Honor Kecil Tapi Ikhlas dan Demi Hindari Narkoba

Sadeli Mawardi. | Andi Apriyadi/Jejamo.com
Sadeli Mawardi. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Jejamo.com, Bandar Lampung – Sadeli Mawardi (44), warga Putri Dibalau, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, mengabdi menjadi marbot Masjid Jami Al-Ishlah selama 16 tahun.

Sadeli Mawardi menceritakan, sejak 2000, dirinya menjadi petugas kebersihan dan marbot di Masjid Jami Al-Ishlah yang terletak di Jalan Putri Dibalau, Kedamaian, Bandar Lampung. Ia menjadi marbot untuk menghindari pergaulan dari narkoba.

“Sejak 2000 atau sejak bujang, saya sudah menjadi marbot di masjid ini. Saya menjadi marnot untuk menghindari pergaulan yang kurang sehat dari narkoba pada masa saya bujang,” ujarnya kepada jejamo.com, Minggu, 18/6/2016.

Menurutnya, honor marbot masjid bisa dibilang kecil. Saban bulan ia menerima honor sebesar Rp250 ribu.

“Warga banyak yang bilang saya ini marbot yang paling kecil honornya ketimbang marbot lain yang di Bandar Lampung. Pertama jadi marbot pada 2000 honornya cuma Rp50 ribu,” terang dia.

Ia menambahkan, dirinya menjadi marbot bukan karena honor, melainkan pengabdian kepada Allah SWT dan pekerjaan ini dilakukannya dengan penuh keikhlasan.

“Ini bukan masalah uang, tapi pengabdian saya kepada Allah. Saya dibilang warga sini marbot paling miskin. Namun, saya lillahita’ala saya kerjakan ini semua dengan ikhlas. Kalau saya mau cari pekerjaan lain bisa saja yang penghasilan lebih besar,” ungkapnya.

Sadeli Mawardi. | Andi Apriyadi/Jejamo.com
Sadeli Mawardi. | Andi Apriyadi/Jejamo.com

Bapak dua anak ini menuturkan, ia tidak tahu berapa lama lagi mengabdi menjadi marbot di masjid tersebut.

“Kalau pengurus masjid masih percaya dengan saya, saya akan bertahan. Ada beberapa orang yang bilang pekerjaan ini dipandang sebelah mata. Namun, bagi saya, ini kerjaan mulia,” kata dia.

Selain menjadi marbot di masjid itu, lanjut Sadeli, dirinya juga bekerja sebagai pembersih makam Kedamaian di belakang masjid.

“Kalau honor membersihkan makam seikhlasnya orang kasih. Di situ juga ada makam orangtua saya. Selain itu juga saya dipanggil warga untuk membutuhkan tenaga saya. Karena, saya ini pekerjaan serabutan,” ujarnya.

Suami dari Juwita Dewi (40) ini mengungkapkan, tugasnya selain membersihkan masjid dan makam dirinya pun menjadi petugas kebersihan TPA Al-Ishlah.

” Tugas saya di masjid hanya membersihkan dan juga mengumandangkan azan serta membersihkan TPA Al-Ishlah. Tempat tinggal saya cuma numpang di TPA ini,” urainya.

Sadeli Mawardi dan keluarga juga berterima kasih atas bantuan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung.

“Saya dan keluarga ucapkan terima kasih atas rezeki yang tidak disangka-sangka ini,” pungkasnya.(*)

Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com

Tulisan ini dipersembahkan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung

Populer Minggu Ini