Jejamo.com, Bandar Lampung – Anggoro Setiyadi seperti dalam tulisan yang pertama masuk Islam setelah melewati jalan yang berliku. Namun, ada yang unik. Baca: Kisah Anggoro Setiyadi Menjadi Mualaf, Bermula Bingung Siapa Tuhan Hingga Yakin Allah Itu Esa.
Alumnus SMPN 2 Bandar Lampung dan SMAN 1 Bandar Lampung itu masuk islam sesaat hendak mempresentasikan pekerjaannya sebagai konsultan di depan Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi).
Hari itu, Anggoro menginap di Hotel di Solo ketimbang pulang ke Klaten. Karena besok pagi, ia ingin mempresentasikan pekerjaan konsultan di depan Wali Kota Solo Jokowi dan Kepala Bappeda setempat.
Di kamar hotel itulah, batinnya terbuka dan ikhlas menerima Islam sebagai agama barunya. Ia mengalami pengalaman spiritual luar biasa di kamar hotel itu. Dari mulai melihat cahaya berbentuk lafal Allah sampai mendengar ucapan Lailahaillallah.
Ia sadar, itu adalah jawaban dari doa-doanya yang ingin masuk Islam dan menjadi umatnya Nabi Muhammad Saw.
“Hari itu sebenarnya saya ingin ke masjid. Namun, setelah presentasi di depan Pak Jokowi, saya pergi ke Klaten ke rumah saudara ipar yang beragama Islam untuk mengetahui bagaimana yang benar memeluk Islam,” ungkapnya.
Anggoro diarahkan ke Ustaz Anwar untuk membimbingnya memeluk Islam.
Anggoro lalu pulang ke Lampung meminta izin orangtuanya untuk memeluk Islam.
Dua tahun kemudian, Anggoro mengislamkan kakak kandungnya, tepatnya tahun 2009. Ibundanya juga hampir masuk Islam pada 2012.
“Ibu hampir masuk Islam pada 2012, ia baru ingin menyatakan keislamannya di depan saya dulu, karena malu di depan orang lain,” ujarnya.
“Alhamdulillah ibu sekarang tidak lagi makan makanan haram. Ia juga tidak lagi meminjamkan uang ke orang dengan bunga. Kapanpun dikembalikan terserah. Sekalipun tidak dibayar, anggap saja sedekah untuk di akhirat,” ujarnya.
Anggoro juga punya adik yang nomor tiga yang sifatnya keras.
“Adik bungsu saya memberi masukan ke orangtua, malu katanya ke gereja karena tahu saya memeluk Islam,” ungkapnya.
Ia berharap, Allah SWT memberi hidayah untuk ibu dan kedua adik kesayangannya agar mau memeluk agama islam.
“Saya yakin doa saya suatu waktu terkabul,” pungkasnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com