Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Buku Kismun dan Dul Pecut Karya Sulistyohadi, Ngobrol Kritis Namun Santai

Ilustrasi. | Ist
Ilustrasi. | Ist

Jejamo.com, Tulangbawang Barat – Buku “Kismun dan Dul Pecut,” karya penulis Tulangbawang Barat Sulistyohadi, cukup layak untuk dibaca berbagai lapisan masyarakat. Isinya mengenai berbagai masalah dalam negeri ini.

Lakon dalam buku tersebut seolah mengajak pembaca untuk melakukan pendekatan cara lain dalam menyikapi kenyataan sosial, dengan ngobrol kritis tapi santai.

Bahasanya lugas dan gamblang, khas cerminan karakter masyarakat kebanyakan sehingga mudah dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat. Sang penulis tak lepas mengajak untuk tetap kritis terhadap permasalahan kehidupan sosial.

Tergambar pula kehidupan dalam keseharian masyarakat di republik ini. Sang penulis demikian jeli memilih dua nama tokoh, untuk ungkapkan rasa pedulinya, hingga tersaji menjadi bacaan segar , menyenangkan, menggelitik, tapi tak mengesalkan.

Dalam buku, sang penulis tak menggurui namun mengajak menyelami pemikiran masyarakat yang lugu dan polos.

Sulistyohadi mengatakan, ia hanya menumpahkan rasa pedulinya akan keadaan berbagai masalah dalam keseharian dengan memberikan gambaran seadanya.

“Dengan cara ini saya coba mengajak semua pihak untuk lebih memaknai kehidupan ini. Dengan hal yang lebih baik dan mulai bergeser ke arah yang lebih benar, bila telah sadar akan kesalahan langkah,” ujar dia.

Sulistyohadi menambahkan, ia ingin menumbuhkembangkan generasi penulis selanjutnya sebagai penerus.

Ia tak mau mencari,  namun bila ada yang ingin dibimbing, ia ikhlas melakukan.

Sampai sekarang ia telah dan sedang memberikan bimbingan kepada berkisar 20 orang.

“Rata-rata murid SMP dan SMA,” urainya.

“Saya inginkan mereka menjadi penulis yang lebih hebat dan lebih terkenal.”(*)

Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.

Populer Minggu Ini