Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Akui Organisasinya Didanai Iran

Hasan Nasrallah
Pemimpin Organisasi milisi Hizbullah, Hassan Nasrallah. | Independent.co.uk

Jejamo.com – Pemimpin kelompok militan Libanon, Hizbullah, Hassan Nasrallah, akhirnya mengungkapkan asal aliran dana untuk mendukung kegiatan milisi tersebut. Nasrallah bermaksud mengejek sanksi Amerika Serikat terhadap Hizbullah dengan mengatakan sanksi Amerika tidak berdampak pada milisi itu. Penyebabnya, baik bantuan dana maupun dukungan senjata tetap diberikan Iran.

“Kami tidak punya proyek bisnis atau investasi melalui bank. Kami buka fakta anggaran Hizbullah, pendapatannya, pengeluarannya, segala sesuatu yang dimakan dan diminum, senjatanya dan roketnya, berasal dari Republik Islam Iran,” ujar Nasrallah seperti dikutip dari Al Arabiya, Sabtu, 25/6/2016.

Nasrallah, yang berbicara dalam peringatan 40 hari kematian pemimpin top Hizbullah, Mustafah Bedreddine, di Damaskus, Suriah, mengatakan Hizbullah tak terpengaruh dengan sanksi terbaru yang dijatuhkan Amerika.

“Selama Iran punya uang, kami juga punya uang. Kami baru saja menerima roket-roket yang kami gunakan untuk mengancam Israel. Kami baru saja menerima uang kami. Tak ada aturan hukum yang mampu mencegah kami untuk menerimanya,” ujar Nasrallah.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani Undang-Undang Pencegahan Pendanaan Internasional kepada Hizbullah pada 18 Desember 2015. Target undang-undang ini adalah bank-bank yang diketahui memfasilitasi transaksi keuangan dengan sejumlah orang yang masuk daftar orang yang diblokir.

Amerika sudah lama memasukkan Hizbullah dalam kelompok teroris global, tepatnya sejak 1995. Amerika juga menuding Hizbullah sebagai pelaku sejumlah ledakan, termasuk ledakan di barak tentara Amerika di Beirut pada 1983 yang menewaskan 241 marinir Amerika.

Pasukan Garda Revolusi Islam dan pasukan elite Iran, Quds, telah mengubah Hizbullah menjadi milisi yang paling penting bagi Iran dan berperan di tingkat regional dan internasional.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini