Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Polisi Bermulut Kotor Asal Lampung Gegerkan Netizen

- Brigpol Wahid Bagus, Polisi asal Lampung mendapat reaksi negatif dari para netizen | ist
– Brigpol Wahid Bagus, Polisi asal Lampung mendapat reaksi negatif dari para netizen | ist

Jejamo.com, Bandar Lampung – Brigpol Wahid Bagus, Polisi asal Lampung mendapat reaksi negatif dari para netizen. Hal itu setelah ulahnya memaki-maki netizen lainnya Dini Novitasari dengan kata-kata kotor.

Sontak ulah oknum polisi tersebut menjadi trending topik forum komunitas internet terbesar di Indonesia.

Kejadian berawal saat Dini berargumen mengenai pemberitaan guru mencubit siswa, Jumat 01/7/2016 lalu, di laman media sosial temannya. Kemudian tanpa memiliki keterkaitan dengan topik, Wahid melontarkan komentar kotor kepada Dini.

Prihatin atas makian Wahid, salah satu Netizen spontan menyimpan bukti komentar Wahid dalam bentuk data gambar. Lalu membaginya ke sebuah forum komunitas internet Indonesia, untuk memperoleh tanggapan. Walhasil, ratusan Netizen dari berbagai daerah merespon sikap arogan Wahid dengan makian. Beberapa Netizen bahkan melaporkan prilaku Wahid kepada Divisi Humas Polri.

Percakapan Wahid dan Dini di fb | ist
Percakapan Wahid dan Dini di fb | ist
Lanjutan perdebatan Wahid dan Dini | ist
Lanjutan perdebatan Wahid dan Dini | ist

Informasi yang diperoleh jejamo.com, Wahid pernah mengenyam pendidikan di Sebuah SMU Negri di Metro Timur, Kota Metro.  Saat ini ia bertugas di Polres Mesuji, Kabupaten Mesuji, Lampung. Menurut pengakuan wahid melalui temannya, seluruh komentar kotor tersebut ditulis oleh orang yang berhasil mengambil alih akun media sosial miliknya.

Namun, sebagian besar Netizen tidak percaya jika akun media sosial milik Wahid dikendalikan orang lain. Sebab, beberapa akun yang mengetahui komentar kotor Wahid diblokir dari pertemanan. Terakhir kali sebelum hilang, akun milik wahid juga sempat membuat status di laman muka media sosial. Status tersebut ditujukanWahid  kepada Netizen yang tidak terima atas makiannya.

“Tak ada asap kalau tidak ada api, kalo mau dihargai ya hargai dulu orang lain, kalau sudah menyinggung orang, pasti keluar semua kata yang menjengkelkan… Karakter orang lain-lain ..bagi yang gak mau ya silahkan blokir aja…beres urusan..hohohoho,” tulis Wahid enteng usai menuding Dini sebagai Pelacur.

Wahid Bagus | ist
Wahid Bagus | ist

Dari penelusuran jejamo.com, akun media sosial dengan nama Wahid Bagus S IP hilang dari pencarian. Berganti menjadi Wahid Bagus Megister Hukum. Tak jelas motivasi pergantian gelar kesarjanaan Wahid dari semula S.IP menjadi Megister Hukum.(*)

Laporan Arif Surakhman, Wartawan Jejamo.com

3 KOMENTAR

  1. manusia sekarang sudah cerdas, jika di ambil alih oleh orang lain, maka bisa terlacak IP asli disaat ia login, dan ip disaat sebelum berargument dengan saudari Dini tersebut…

    misalkan ip sewaktu belum berargument dengan dini 100.230.XXX.XXX
    maka setelah berargument atau mengeluarkan kata kotor ip tersebut akan terbaca sama 100.230.XXX.XXX

    🙂 itu saja masukan saya

    • bro nambahin aja, sama kritik dikit… IP itu ada alamat dalam bentuk angka dari koneksi yang dia pakai, jadi tidak akan semudah itu ngediteck, dan akan membutuhkan proses pengecekan lebih lanjut jika qta ingin mengetahui si doi pake koneksi dengan IP apa, apalagi jika akses fbnnya dia menggunakan bebrapa device dengan koneksi berbeda, otomatis IPnnya berbeda… sekial…. selamat Lebaran semua

  2. Intinya kepolisian sendiri tidak ingin menangani secara serius masalah ini. Selain melacak IP, ada jg saksi ahli bahasa dan karakter tulisan. Banyak lini yg dapat digunakan untuk menentukan siapa yg melontarkan komentar buruk itu. Jika menyimak berita di atas, media jejamo.com pasti tdk sembrono dalam menampilkan data, dan tertulis jelas bahwa si Polisi sempat update status tentang kritik netizen, kemudian si Polisi menghapus contak/akun netizen yg membuntuti dan menuntuk pertanggungjawaban komentar buruknya. Dari prilaku ini saja publik dapat menilai apakah benar akun si Polisi dikendalikan pihak lain. Kalau memang benar dikendalikan pihak lain tentu si pengendali ingin ada dampak buruk bagi Si Pelaku, tidak ada hacker yg tidak memiliki motivasi. Lalu, kenapa si hacker menghapus akun netizen yg menuntut pertanggungjawaban si Polisi? Intinya ini penyelidikan sepele jika serius

Komentar ditutup.

Populer Minggu Ini