Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Inilah Negara Miskin yang Tak Mampu Merayakan Hari Kemerdekaan

Warga Sudan Selatan
Warga Sudan Selatan mengantre jatah bahan makanan yang diberikan pemerintah. | ABC

Jejamo.com – Negara Sudan Selatan pada 9 Juli mendatang akan merayakan hari kemerdekaan yang kelima. Namun, negeri termuda di dunia itu sudah menyatakan tak akan merayakan hari bersejarah itu.

Alasannya sederhana, pemerintah negeri itu tidak memiliki uang untuk menggelar sebuah pesta perayaan hari kemerdekaan. “Kami memutuskan untuk tidak merayakan hari kemerdekaan pada 9 Juli mendatang karena kami tak ingin menghabiskan banyak uang. Kami harus menyisihkan uang untuk keperluan lain,” ujar Menteri Informasi Sudan Selatan, Michael Makuei Lueth awal pekan ini seperti dikutip Al Jazeera.

Lima tahun lalu Sudan Selatan mendeklarasikan kemerdekaan dari Sudan, setelah perang selama beberapa dekade melawan etnis Arab yang banyak menghuni sisi utara negeri itu.

Dalam referendum yang digelar pada 2011, 99 persen pemilik suara memilih untuk merdeka dari Sudan dan sebagian besar negara di dunia kemudian mengakui Sudan Selatan sebagai negara berdaulat.

Sayangnya, akibat kondisi keuangan negara yang buruk, maka rakyat Sudah Selatan tidak akan merayakan pesta hari kemerdekaan mereka. Menteri Lueth mengatakan, biaya untuk menggelar peringatan hari kemerdekaan diperkirakan mencapai 450.000 poundsterling atau hampir Rp 8 miliar.

“Jika kami bisa mendapatkan uang sebanyak itu maka kami lebih memilih menggunakannya untuk mengatasi masalah ekonomi seperti pembayaran gaji pegawai,” ujar Lueth.

Perayaan hari kemerdekaan tahun lalu diwarnai upacara kenegaraan dan parade yang diisi tari-tarian dan pertunjukan musik.

Di negeri ini dilaporkan hanya terdapat sekitar 500 kilometer jalan beraspal di seluruh negeri. Situasi bertambah buruk ketika harga minyak mentah dunia anjlok.

Bank Dunia menyebut Sudan Selatan sebagai negeri yang paling tergantung dengan minyak di seluruh dunia karena 90 persen pendapatan negara berasal dari emas hitam itu.

Belum lama ini Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan bahwa akibat anjloknya harnya minyak anggaran Sudan Selatan akan hanya tersisa seperempatnya dan inflasi akan meningkat hingga 300 persen.(*)

Kompas.com

Populer Minggu Ini