Jejamo.com, Bandar Lampung – Lembaga Amil Zakat Nasional Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) sebagai salah satu LAZ baru hasil spin off dari PKPU yang secara legal baru berusia 6 bulan, sesuai SK Menteri Agama RI No. 423 Tahun 2015, bisa langsung berkiprah dengan menjangkau sejumlah lokasi yang cukup luas di Tanah Air.
Bahkan, program-program yang digulirkan menjangkau Aceh hingga Papua. Adapun titik pelaksanaan program sejumlah 331 lokasi dengan relawan yang terlibat 280 orang. Seluruh program ini didukung oleh lebih dari 30 ribu orang donatur dan mitra zakat.
Hingga hari ke-27 Ramadan, IZI sudah menyasar 131.784 penerima manfaat. Jumlah penerima manfaat ini terdistribusi di 20 propinsi dan 138 kota/kabupaten se-Indonesia. Mereka menerima manfaat program cukup beragam, mulai dari program buka puasa bersama, paket lebaran keluarga dhuafa, belanja bareng yatim hingga sedekah Alquran.
“Kami berharap walau IZI adalah lembaga zakat baru, bisa langsung diterima masyarakat dan ikut membantu sesama, terutama mereka yang membutuhkan,” kata Direktur Utama Laznas IZI Wildhan Dewayana, Selasa, 5/7/2016, dalam rilis yang diterima jejamo.com.
Wildhan mengatakan, program Ramadan IZI sengaja digelar sebagai bentuk layanan untuk memudahkan masyarakat yang memerlukan. Selain program Ramadan, IZI juga tetap melakukan program regular berupa layanan duafa, santunan yatim dan janda kurang mampu, layanan lainnya berupa rumah singgah pasien juga masih terus aktif berjalan di Ramadan ini.
Selain itu, layanan ambulans gratis dan layanan mobil jenazah gratis terus dibuka, layanan ini hanya libur persis di hari Idul Fitri saja.
“Ini semua sebagai bukti bahwa kami di IZI tetap mengutamakan kemudahan bagi duafa yang memerlukan, bahkan ketika kantor atau lembaga layanan lainnya libur lebaran,” ungkap Wildhan.
Sesuai spirit IZI, kata Wildhan, Ramadan kali ini mengusung tema “Memudahkan Saudaramu, Dimudahkan Urusanmu”. Dari tema ini diharapkan berkembang semangat memudahkan pada masyarakat.
Artinya, setiap orang, dengan semangat memudahkan akan menjadi penyambung jalinan kemudahan yang panjang, bahkan ke sejumlah lapisan masyarakat.
“Kami di IZI percaya, bahwa setiap orang sesungguhnya punya potensi kebaikan yang bisa diberikan pada orang lain disekitarnya,” kata Wildhan.
“Kami semua percaya dan yakin, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits riwayat Muslim yang mengatakan: Siapa memberi kemudahan pada orang yang kesulitan, Allah SWT akan memberikan kemudahan padanya di dunia dan akhirat. Dari hadits ini kami berharap muzaki yang berzakat di IZI urusannya benar-benar dimudahkan oleh Allah SWT.”
Sementara itu, Direktur Pendayagunaan IZI Nana Sudiana menambahkan, program Ramadan IZI memang porsinya dominan program charity. Hal ini tak lain karena dalam kajian Tim Pendayagunaan IZI, sejak awal tahun daya beli masyarakat menurun, saat yang sama cukup banyak karyawan atau buruh yang mengalami masalah di pekerjaan mereka.
“Bahkan dari sejumlah mustahik yang datang ke kantor, diketahui ada sejumlah buruh atau pekerja yang nasibnya kurang beruntung karena di PHK pabrik atau perusahaan mereka,” kata Nana.
Laznas IZI sesuai tahapannya, lanjut Nana, akan memilah penerima manfaat di Ramadhan tahun ini untuk diseleksi apakah akan dilanjutkan pada program pemberdayaan yang telah ada atau tidak. “Integrasi program ramadhan dengan program regular ini merupakan terobosan Lembaga Zakat IZI agar penerima manfaat semakin dimudahkan dalam urusannya,” ujar Nana.
Nana menambahkan, bila dibandingkan tahun lalu, ada peningkatan jumlah penerima manfaat di tahun ini. “Perkiraan kami, hingga akhir Ramadhan nanti penerima manfaat tahun ini meningkat hingga 30 persen dibanding tahun lalu. Peningkatan jumlah penerima manfaat ini bisa saja seiring dengan peningkatan penghimpunan ZIS yang didapatkan IZI,” ungkap Nana.(*)