Jejamo.com – Pihak dokter pasti akan mewajibkan Anda berpuasa selama beberapa jam sebelm tindakan operasi dan jika dipemerlukan tindakan anestesi. Tidak makan atau minum 8-12 jam sebelum operasi adalah aturan yang diberikan dokter. Lalu apa alasan puasa tersebut.?
Walau anestesi umum adalah tindakan penting untuk mengontrol rasa sakit dengan cara membuat pasien tidak sadar selama pembedahan, tetapi sebenarnya ada risiko di balik anestesi.
Dokter melarang makanan atau minuman beberapa jam sebelum operasi untuk mencegah pneumonia aspirasi, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh terhirupnya sesuatu baik makanan, cairan, atau muntah ke dalam saluran pernapasan.
Dalam mekanisme normal, sebenarnya partikel kecil yang masuk ke saluran napas akan dikeluarkan oleh tubuh. Tetapi, pada orang yang lemah, keracunan, atau dalam keadaan tidak sadar karena pengaruh obat bius, kondisi ini bisa menutup saluran napas dan menyebabkan paru-paru terinfeksi.
Selama puluhan tahun, anjuran berpuasa selalu diberikan oleh pasien yang akan menjalani operasi. Tapi, bukti-bukti terbaru menunjukkan tindakan tersebut mungkin berlebihan.
Faktanya, sekitar 50 persen ahli anestesi mengatakan mereka tak membutuhkan puasa untuk operasi elektif atau operasi terencana pada pasien penyakit menahun. Walau begitu, makanan padat sebaiknya tidak diberikan malam hari sebelum operasi. Cairan bening seperti air putih atau jus, dianggap aman untuk diminum paling tidak 4 jam sebelum operasi.(*)
Kompas.com