Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Kisruh Polisi Mulut Kotor, Transkrip Percakapan dan Dua Saksi Perkuat Pengaduan Dini

Dini Novitasari
Korban kasus dugaan pelecehan dan pencemaran nama baik di media sosial, Dini Novitasari kembali menjalani pemeriksaan di Polda Lampung. Senin, 18/7/2016. | Ist

Jejamo.com – Korban kasus dugaan pelecehan dan pencemaran nama baik, Dini Novitasari (26) hari ini kembali menjalani pemeriksaan ulang oleh penyidik Direktorat Kriminal Khusus (DirKrimsus) Polda Lampung. Dini yang tiba di Polda Lampung pukul 14.00 WIB, didampingi dua orang kuasa hukumnya. Senin, 18/7/2016.

“Dalam pemerisaan ulang ini, Dini mendapat 20 lebih pertanyaan dari penyidik. Pemeriksaan berlangsung sekitar satu jam,” ujar Muhammad Suhendra, salah seorang kuasa hukum Dini Novitasari.

Tim kuasa hukum pada kesempatan ini juga meyerahkan dua alat bukti tindakan pelecehan dan pencemaran nama baik, yang diduga dilakukan oleh Brigpol Wahid Bagus.”Kami tadi juga menyerahkan dua alat bukti, yaitu 7 lembar bukti percakapan di Facebook yang telah melecehkan Dini, dan dua nama orang yang ikut berkomentar dalam percakapan tersebut. Mereka siap bersaksi untuk Dini,” ujar Suhendra.

Selaku kuasa hukum, Suhendra dan 5 orang lainnya yang tergabung dalam tim, yakin pihak Polda Lampung akan segera menyelesaikan kasus ini. “Bukti yang kami berikan sudah sangat kuat. Kasus ini juga sudah menjadi sorotan banyak orang. Saya dan tim yakin, polisi akan segera menyelesaikan. Penyidik tadi juga terlihat berhati-hati dalam memeriksa Dini,” Tuturnya.

Hingga saat ini menurut Suhendra, pihak Brigpol Bagus Wahid juga masih belum berupaya meminta maaf dengan menemui korban Dini Novitasari. “Saya rasa memang tidak ada itikad baik dari dia (Brigpol Wahid Bagus),” katanya.

Sebelumnya, komentar Brigpol Wahid Bagus bernada kasar dan kotor di halaman Facebook dianggap telah melecehkan Dini Novitasari. Sejumlah Netizen yang geram kemudian merekam percakapan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial ternama di tanah air. Unggahan tersebut ramai dibicarakan karena dianggap sebagai potret buruk oknum polisi di Indonesia.(*)

Laporan Roy Mawandhi, wartawan Jejamo.com

Populer Minggu Ini