Jejamo.com, Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung memberikan bantuan mesin pencacah sampah untuk Bank Sampah. Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung A. Zainuddin saat peluncuran Bank Sampah hari ini di Kotakarang.
Ia mengklaim, Bank Sampah yang ada di kota ini berjumlah 9 unit. Ada dua yang menjadi sentral yaitu di Panjang dan Kotakarang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
“Kami bahagia adanya Bank Sampah. Wujud perhatian Pemerintah Kota terhadap penggerak dan penggagas Bank Sampah ini, kami telah memberikan bantuan mesin cacah atau kompos. Mesin ini diberikan agar Bank Sampah dapat memberdayakannya,” ujarnya kepada jejamo.com di lokasi, Sabtu, 30/7/2016.
Menurutnya, sampah-sampah yang ada di masyarakat itu tidak semuanya dibuang ke TPA. Sampah dapat diolah dan dipilah di masing-masing rumah tangga.
“Sampah yang diolah dan dipilah dapat langsung disetorkan ke Bank Sampah. Dari Bank Sampah itulah dapat dimanfaatkan menjadi hiasan dan sampah organik bisa dijadikan pupuk,” terangnya.
Ia menambahkan, Bank Sampah menambah nilai ekonomis bagi masyarakat. Menurutnya, tingkat kesadaran masyarakat sudah cukup baik. Namun, perlu ditingkatkan. Sampah rumah tangga, kata dia, dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga.
“Namun, masyarakat masih ada yang belum menyadari sampah itu kalau dikelola ada nilai ekonomis. inilah yang kami sosialisasikan kepada masyarakat, terutama pemikiran mereka bahwa sampah ada nilai ekonomis,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com
