Rabu, November 13, 2024

Top Hari Ini

Terkini

Jelang Perang Besar di Mosul, Pemimpin ISIS Banyak yang Kabur ke Suriah

Pasukan Irak di Kota Mosul
Sejumlah pasukan Irak dimobilisasi ke kota Mosul untuk melakukan serangan besar-besaran guna menghancurkan ISIS. | AP Photo

Jejamo.com – Menteri Pertahanan Irak Khaled al-Obeidi mengakatan, banyak pemimpin kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kabur bersama keluarganya dari Mosul di Irak menuju Suriah. Aksi ini muncul menjelang serangan besar-besaran pasukan Irak yang didukung Amerika Serikat ke kota itu.

Seperti dikutip Reuters, Obeidi mengaku memiliki data intelijen bahwa ISIS dilanda perpecahan, terutama menyangkut masalah keuangan, di antara para militer garis keras organisasi militan yang disebut Daesh oleh orang Arab itu.

“Banyak keluarga dan pemimpin Daesh di Mosul menjual propertinya dan menyelinap ke Suriah. Sebagian lainnya bahkan berusaha menyelinap ke wilayah Kurdi (Irak),” kata Obeidi dalam wawancara dengan televisi nasional.

ISIS telah kehilangan separuh wilayahnya di Irak yang direbutnya pada 2014. ISIS juga kehilangan banyak wilayah di Suriah. Jumlah milisi ISIS di Mosul, yang menjadi ibu kota de facto-nya di Irak dan menjadi kota kedua terbesar yang diduduki ISIS, kini menyusut sampai di bawah 10 ribu.

Pasukan Irak sendiri telah memobilisasi pasukan berkekuatan 30 ribu orang untuk merebut kembali Mosul di bawah dukungan serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat. Ofensif ke Mosul mendapat momentum dalam beberapa pekan belakangan setelah pasukan pemerintah merebut Fallujah dan menduduki lagi sebuah pangkalan udara di selatan Mosul.

Obeidi mengatakan tantangan terbesar bagi Irak adalah melindungi warga sipil yang jumlahnya mencapai dua juta orang. Palang Merah Internasional menyatakan lebih dari sejuta orang terusir dari Mosul. Sedangkan PBB menyebutkan angka yang jauh lebih besar.

Saat ini sepuluh juta penduduk Irak membutuhkan bantuan, termasuk sekitar tiga juta orang yang tercerai-berai di dalam negeri, yang merupakan sepersepuluh dari total penduduk Irak. Demikian dilansir dari Reuters.(*)

Tempo.co

Populer Minggu Ini