Jejamo.com – Rolando Espinosa Sr, Wali Kota Albuera, Leyte, Filipina, akhirnya menyerahkan diri ke pihak berwenang setelah dicurigai terlibat dalam perdagangan narkotik. Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya telah mengeluarkan peringatan untuk Espinosa dan anak laki-lakinya agar menyerah atau ditembak mati.
“Wali Kota Espinosa telah menyerah dan sekarang berada di bawah tahanan Gen Dela Rosa,” kata juru bicara Presiden Ernesto Abella, seperti dilansir Rappler pada Selasa, 2/8/2016.
Penyerahan diri Espinosa dilakukan hanya sehari setelah Duterte mengeluarkan ancaman tembak di tempat jika dia dan anaknya, Kerwin Espinosa, menolak penangkapan dan menolak untuk menyerahkan diri dalam waktu 24 jam. Adapun anak Espinosa, Kerwin Espinosa, masih buron.
Seruan penangkapan Espinosa dikeluarkan setelah staf Espinosa terjaring dalam sebuah operasi antinarkotik. Petugas berhasil menyita sabu-sabu senilai 1,9 juta peso Filipina atau sekutar Rp 528,3 juta.
Dalam operasi tersebut, dua pengawal dan tiga karyawan wali kota itu juga ditangkap. Namun empat lainnya melarikan diri ke rumah Kerwin Espinosa dan mengunci pintu gerbang.
Dalam kesempatan berbeda, penasihat hukum Duterte mengumumkan kini Presiden telah memegang nama 27 pejabat daerah yang diduga terlibat perdagangan obat-obatan terlarang. Data yang berhasil dikumpulkan pihak intelijen akan dirilis secara resmi oleh Duterte pada Selasa malam atau Rabu.
Panelo, yang menolak membocorkan nama-nama pejabat tersebut sampai ada pengungkapan resmi, mengatakan banyak dari nama-nama itu yang berasal dari provinsi dan keluarga terkemuka. Duterte secara pribadi bahkan mengenal beberapa nama di dalamnya.
Sejauh ini, sejak mantan Wali Kota Davao tersebut menyatakan perang terhadap narkoba, sebanyak 60 ribu orang telah menyerahkan diri dan ratusan lain ditembak mati karena berusaha melawan saat penangkapan.(*)
Tempo.co