Jejamo.com, Bandar Lampung – Hafina Oktaviani memang mahir dalam berbahasa asing, khususnya Inggris. Apalagi jika ia sedang bermain dan berlomba scrabble.
Orang lain, kata dia, banyak yang awalnya tak menyangka, ia punya kemampuan bahasa asing yang lumayan. Tapi, begitu sederet sertifikat penghargaan dalam bahasa Inggris ditunjukkan, barulah orang percaya.
Meski pintar berbahasa Inggris, ia tak lupa dengan tanah leluhurnya di Krui, Kabupaten Pesisir Barat yang notabene sebuah daerah otonomi  baru di Lampung.
Fina, sapaan akrabnya, lahir pada 30 Oktober 1996. Ia kini menetap di Jalan Rambutan Nomor 26 Beringin Raya, Kemiling, Bandar Lampung.
Alumnus SMKN 4 Bandar Lampung tahun 2014 ini sudah beberapa tahun belakangan rajin mengikuti sesi foto hunting yang acap diadakan komunitas fotografer di kota Tapis Berseri ini.
Putri pertama dari enam bersaudara pasangan almarhum Hayat Saputra dan Fitri Yulmi ini menempuh pendidikan pada SD Negeri 1 Enggal, SMP Negeri 9 Bandar Lampung, dan SMKN 4 Bandar Lampung.
Dara cantik berkulit putih ini kini sedang menempuh pendidikan di Jurusan Akuntansi di STIE Prasetiya Mandiri Lampung. Kebetulan, biaya kuliah ia dapatkan dari beasiswa yang diberikan yayasan yang menaungi kampusnya itu.
Fina mengaku sudah dua tahun belakangan sering ikut sesi foto hunting. Tak dinyana, aktivitas yang semua dimulai dari ketidaksengajaan itu menjadi salah satu hobinya sekarang.
Fina bercerita, awal mula ia aktif di dunia foto model ini lantaran banyak saudara sepupunya yang bekerja sebagai fotografer. Awalnya, ia hanya melihat-lihat saja. Paling banter tadinya suka foto swafoto (selfie) dan belajar memotret.
“Dari yang semula hanya nonton, eh malah diajak. Awalnya rikuh, malu. Kini relatif sudah biasa dan enggak canggung lagi. Termasuk kadang menanggapi ocehan orang soal dunia foto model ini,” ujarnya kepada jejamo.com via percakapan BlackBerry Messenger, Rabu, 24/8/2016.
Dari hobinya itu, sedikit banyak mengisi kocek Fina. Dari banyak sesi yang ia ikuti, rata-rata memang dibayar. Ada sih yang tidak tapi kebanyakan ia menerima honor dari lenggak lenggoknya di depan lensa kamera fotografer.
“Di sini aku punya prinsip, jadikan hobi sebagai pekerjaan, bukan pekerjaan sebagai hobi,” ujar gadis yang lebih menyukai konsep fashion dan beauty saban difoto.
Ditanya apa sensasi saat ia bergaya di depan lensa kamera, Fina agak lama menjawabnya.
“Susah dijelasin, hehehe. Yang pasti sih aku berusaha optimal dan mencoba klop dengan fotografernya. Soalnya, di situ kunci sukses pemotretan. Kalau model dan fotografernya enggak klop, hasil fotonya bisa jadi enggak bagus,” urainya.
Meski aktif di dunia ini, Fina tak punya nawaitu menjadi model profesional dan total di sini.
“Kalau aku cita-citanya kepingin bekerja di dunia perbankan saja. Jadinya klop sama kuliah. Pilihannya antara studi dan model, ya jelas aku fokus ke kuliah,” kata dia.
Tak hanya piawai bergaya di depan kilatan blitz, Fina juga rupanya cukup monder dalam dunia bahasa Inggris. Sederet sertifikat lomba bahasa Inggris ia tunjukkan kepada jejamo.com. Hmm, jago casciscus bahasa Inggris dong?
“Biasa aja kok soal kemampuan berbahasa Inggris. Kalau aku lebih suka permainan scrabble. Yang penting kalau scrabble itu, kemampuan mengingat kosakata dalam bahasa Inggris,” ujarnya.
Prestasi Fina dalam kejuaraan scrabble yang ia ikuti juga lumayan banyak. Tercatat, dara yang mempunyai saudara kembar ini pernah meraih juara kedua dalam Bunda Delima  Cup English Competition 2012 dan juara III Kompetisi  Scrabble Tingkat Pelajar SMK Se-Bandar Lampung tahun 2012.
Selain itu, gadis berzodiak Scorpio ini juga pernah berpartisipasi dalam Lampung Overland Various English Competition (LOVE Comp) di Universitas Lampung tahun 2013.
Bagaimana kamu menanggapi tanggapan orang soal dunia modelling yang mungkin masih dianggap “negatif”?
“Aku sih santai saja. enggak terlalu memusingkan. Kalau kitanya memang enggak, itu kan fakta. Buat apa dipusingkan,” ujarnya.
Jika dibandingkan dengan beberapa model lain, Fina punya sisi keistimewaan pada rambutnya yang panjang dan hitam. Boleh tahu rahasianya?
“Aku sejak kecil sering menggunakan lidah buaya. Dulu kan sering dipotong jadinya makin panjang. Aku juga sekarang rajin perawatan ke salon. Mungkin juga keturunan karena rambut Bunda juga sama, panjang  dan  lebat,” ujarnya.
Tahun depan, lanjut Fina, ia berkeinginan mengikuti pemilihan Muli-Mekhanai Pesisir Barat.
“Aku juga dengan beberapa teman sedang menyiapkan pembuatan cenderamata khas Pesisir Barat dengan nama Kawos Lampung,” katanya.
Fina memang cinta banget dengan tanah leluhurnya itu. Tak heran, saban liburan, ia bersama keluarga lebih memilih berwisata ke Pesisir Barat ketimbang daerah lain.
“Aku pernah ke Tanjung Setia, kemudian pantai yang berbatasan dengan Bengkulu, dan Kampung Pugung Tampak yang mempunyai pantai eksotis dan masih asli,” ujarnya.
Fina juga tak lupa memposting beberapa destinasi wisata Pesisir Barat, misalnya di Pantai Labuhan Jukung dan Way Kendaway. Buat pembaca jejamo,com yang ingin mengikuti akun media sosial Fina, bisa mengikuti akun Facebook Hafina Octaviani, Instagram @hafinaoctaviani, dan Path @hafinaoctaviani.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com