Jejamo.com – Gempa yang mengguncang Italia 24 Agustus 2016 waktu setempat memakan korban sedikitnya 120 orang tewas. Gempa berkekuatan 6,2 skala Richter itu bahkan menghancurkan puluhan desa di daerah Rieti, Italia bagian tengah.
Perdana Menteri Italia Matteo Renzi mengatakan, jumlah tersebut bisa saja bertambah selagi tim penyelamat gabungan menyisir lokasi terdampak, dan mencari korban dari reruntuhan yang ada.
“Ada 368 orang terluka. Ini belum angka final,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Rieti, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis, 25/8/2016.
Kota Amatrice yang masih berada di Provinsi Rieti adalah salah satu lokasi yang terkena dampak terparah. Wali Kota Amatrice Serigo Pirozzi melaporkan kerusakan berat di wilayahnya.
“Setengah kota hilang. Banyak yang terkubur di balik reruntuhan. Sudah ada tanah longsor dan jembatan rubuh,” kata Sergio pada media televisi RAI.
Selain Amatrice, kota yang juga mengalami kerusakan berat, antara lain Accumoli, Posta dan Arquata del Tronto.
Ahli dari Institut Geofisika dan Vulkanologi Nasional Italia, Gilberto Saccorotti, mengatakan Italia memiliki sejarah gempa yang cukup panjang. Kekuatan gempa baru tersebut, menurutnya bukan hal baru.(*)
Tempo.co